Tim Respons Darurat Bencana JRBM Diapresiasi Menteri ESDM
Tim ini merupakan gabungan dari Emergency Response Team (ERT) beberapa perusahaan tambang.
Penulis: Sanusi
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyerahkan Piagam Penghargaan kepada Tim Siaga Bencana ESDM.
Tim ini merupakan gabungan dari Emergency Response Team (ERT) beberapa perusahaan tambang.
Salah satunya PT J Resources Bolaang Mongondow (PT JRBM) yang tidak lain anak usaha dari PT J Resources Asia Pasifik,Tbk (PSAB).
Piagam ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kinerja penanggulangan bencana alam di Provinsi Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Timur yang dilakukan Tim ESDM Siaga Bencana.
Baca juga: Kementerian ESDM Maksimalkan Potensi Energi Baru Terbarukan dengan Kerja Sama Lintas Sektor
Bagi ERT PT JRBM penghargaan ini bukan yang pertama baik dari Kementerian ESDM maupun dari Pemerintah Daerah. Pada 2018, ERT JRBM juga terlibat dalam kegiatan tanggap darurat di Lombok, kemudian melakukan pertolongan dan evakuasi pada korban bencana longsor di area tambang liar di Sulawesi Utara pada 2019 lalu.
Fadli, Ketua Tim ERT PT JRBM, mengatakan piagam itu adalah hasil kerjasama tim ERT JRBM. Juga dukungan manajemen sehingga bisa mendapat apresiasi oleh Kementerian ESDM.
Baca juga: Hampir Seminggu Insiden Terbakarnya Kilang Pertamina, Menteri ESDM : Investigasi Masih Dilakukan
"Kami tidak akan berhenti sampai di sini dalam membantu para korban bencana alam. Kami akan selalu teruskan semangat ini tidak hanya untuk J Resources, namun juga untuk Indonesia," kata Fadli.
Fadli juga dipercaya sebagai Ketua ESDM Siaga Bencana Sulawesi Barat. Dalam kegiatan siaga bencana tersebut, selain memberikan pertolongan, perawatan dan penanganan luka pada para korban gempa, Fadli dan tim ERT juga berkolaborasi dengan BNPB dan TNI AU melakukan evakuasi di daerah terisolir. Kegiatan evakuasi ini menggunakan 2 unit chopper.
Tim ESDM Siaga Bencana juga melakukan penyisiran ke pulau seberang yaitu Desa Karangpuang. Untuk ke sana hanya bisa dijangkau dengan kapal penumpang. Di desa ini, Tim Siaga Bencana melakukan evakuasi dan pertolongan kepada para korban bencana.
Baca juga: Komisi VII Minta Menteri ESDM Cabut izin Perusahaan Batubara yang Tak Penuhi Kewajiban DMO
Sebelumnya anak usaha PSAB lain yakni PT Sago Prima Pratama juga terlibat aktif dalam penanggulangan bencana alam yang terjadi di Palu beberapa tahun lalu.
Direktur Teknik dan Lingkungan Ditjen Minerba Lana Saria berharap agar semua tim ERT terus menjaga kekompakan dan meningkatkan kompetensi. “Jaga terus kekompakan dan tingkatkan kompetensi dalam menghadapi keadaan darurat dalam berbagai kondisi, sehingga penyelamatan, evakuasi korban, upaya medis, penyaluran logistik dan upaya pemulihan pasca gempa dapat dilakukan dengan maksimal,” pesan Lana.
Sementara Edi Permadi, Direktur Utama PT J Resources Asia Pasifik Tbk, yang juga hadir pada saat penyerahan piagam tersebut mengatakan dalam kegiatan operasi, perusahaan wajib mematuhi kaidah pertambangan yang baik dan benar (Good Mining Practices).
Di dalamnya ada lima pilar utama yakni modal, teknologi, manusia, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan environment – social License.
Perusahaan disebut berhasil menerapkan Good Mining Practices (GMP) jika sudah mematuhi aspek environment, health and safety, aset, karyawan dan masyarakat sekitarnya.
“Kepedulian sosial dapat dilakukan lewat peran serta perusahaan dalam membantu korban bencana tidak hanya di dekat lokasi pertambangan tetapi juga di daerah lain di seluruh Indonesia. Anggota ERT dari anak usaha PSAB selama ini telah terlibat aktif dalam penanangan bencana di banyak tempat di Indonesia,” pungkas Edi.
Berita lainnya Kasus Sate Beracun, NA Sakit Hati Tak Dinikahi Sang Polisi