3 Hari Stop Produksi karena Kedelai Mahal, Mulai Besok Perajin Sebut Tahu Tempe Kembali Ada di Pasar
perajin tahu tempe tidak memiliki banyak tuntutan atau permintaan ke pemerintah terkait mahalnya harga kedelai.
Editor: Sanusi
Kenaikan harga kacang kedelai impor ini semakin menambah tekanan ekonomi bagi para perajin tempe dan tahu yang selama ini sudah kesulitan karena pandemi.
Sayangnya, alih-alih memberi subsidi guna membantu para pelaku ekonomi kecil ini, pemerintah justru terkesan membiarkan harga kacang kedelai naik tajam.
Rasjani meminta pemerintah turun tangan untuk mengendalikan harga kacang kedelai impor. Pemerintah tidak bisa lagi tutup mata dengan nasib mereka.
"Kami juga mendesak importir dan distributor kedelai impor agar tidak seenaknya menaikkan harga," tukasnya.
Sementara Sedulur Perajin Tahu Indonesia (SPTI) Koordinasi Wilayah Kota Bekasi Sugeng menyampaikan aksi mogok produksi dilakukan karena naiknya harga kacang kedelai di pasaran. "Sampai hari Rabu 23 Februari 2022 kami mogok produksi. Istirahat dulu dari pada modal habis," tuturnya.
Ia menjelaskan aksi mogok ini terpaksa dilakukan karena harga bahan baku tidak terjangkau terlebih di kondisi pandemi Covid-19.
Aksi mogok ini, kata Sugen, diikuti oleh perajin tahu tempe se Indonesia.
"Kami berharap pemerintah lebih mengerti lebih mengerti mengenai kenaikan bahan. Seenggaknya memberi perhatian ke kami UKM agar lebih baik. Kacang kedelai naik hampir setiap hari," tukasnya.
Gangguan Suplai
Kementerian Perdagangan menyampaikan harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 mencapai 15,77 dollar AS per bushel atau berkisar di Rp 11.240 per kilogram.
Dirjen Perdagangan Dalam negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan membeberkan kenaikan harga kedelai disebabkan terjadinya gangguan suplai kedelai dunia.
Di Brasil misalnya, terjadi penurunan produksi kedelai yang diprediksi pada Januari akan mencapai 140 juta ton, menurun jadi 125 juta ton per 10 Februari 2022.
Baca juga: Cerita Perajin Tahu dan Tempe di Bengkulu Setelah Harga Kedelai Naik: Kadang Produksi, Kadang Tidak
Kemudian, faktor lainnya karena adanya inflasi di Amerika Serikat yang mencapai 7 persen yang berdampak pada harga input produksinya.
"Terjadi shortage tenaga kerja, dan kenaikan biaya sewa lahan dan ketidakpastian cuaca di negara produsen yang mengakibatkan petani kedelai di AS menaikkan harga," beber Oke.
Oke menerangkan kondisi ini membuat harga tempe dan tahu akan mengalami kenaikan di tingkat masyarakat.
"Diperkirakan naik sampai Juli. Kalau Rp 12.000 tidak terlampaui ya. Sekarang ini harga kedelai masih Rp 11.500. Jadi harga tempe Rp 10.300 per kilogram dan tahu Rp 650 per potong," imbuhnya.