Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Prediksi Analis soal Pergerakan IHSG Pada Senin, Saham Sektor Teknologi dan Konsumsi Bakal Berkilau

Pergerakan IHSG pada Senin (27/6/2022) besok diprediksi masih akan mengalami fluktuasi.saham apa saja yang layak dikoleksi?

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
zoom-in Prediksi Analis soal Pergerakan IHSG Pada Senin, Saham Sektor Teknologi dan Konsumsi Bakal Berkilau
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pergerakan IHSG pada Senin (27/6/2022) besok diprediksi masih akan mengalami fluktuasi.saham apa saja yang layak dikoleksi? 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (27/6/2022) besok diprediksi masih akan mengalami fluktuasi.

Pengamat Pasar Uang dan Komoditas sekaligus Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi berpendapat, perkembangan IHSG akan dipengaruhi oleh pasar dan para investor yang masih tertuju terhadap spekulasi kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) di Juli 2022.

Di mana pada bulan tersebut, ada kemungkinan besar akan naik 75 basis poin.

“IHSG sendiri kemungkinan Minggu depan masih akan fluktuatif, pasar masih tertuju terhadap spekulasi kenaikan suku bunga yang akan naik 75 basis poin,” ucap Ibrahim saat dihubungi Tribunnews, Minggu (26/6/2022).

Baca juga: IHSG Akhir Pekan Ini Menguat 0,64 Persen ke 7.042, Investor Asing Buru Saham SMMA, ADRO dan FREN

“Keputusan kenaikan suku bunga akan terlihat dari inflasi nanti. Kalau inflasinya di atas 8,6 ya bisa saja akan menaikkan 75 basis poin. Tapi kalau seandainya inflasi di bawah 8,6 bisa saja ada perubahan,” sambungnya.

Ibrahim kembali melanjutkan, ketika bank sentral hanya menaikkan 50 basis poin, hal ini akan berdampak positif terhadap IHSG.

Berita Rekomendasi

Namun jika Bank Sentral AS menaikkan 75 basis poin, pasti akan berdampak negatif.

“IHSG kemungkinan masih berfluktuatif walaupun diprediksi ditutup melemah. Ada kemungkinan perdagangan di pagi sampai siang menguat, dan ditutup melemah. Salah satu saham-saham yang harus diperhatikan adalah saham-saham komoditas,” ucap Ibrahim.

Baca juga: Rupiah Diprediksi Kembali Melemah, Analis: Kalau ke Level Rp 15.000 Masih Jauh

“Karena harga minyak fluktuatif turun, kemudian harga Crude Palm Oil berfluktuatif juga dan berdampak pada saham perbankan. Karena perbankan ini kan yang membackup perusahaan-perusahaan tambang,” lanjutnya.

Kemudian Ibrahim juga membeberkan, saham teknologi dan barang konsumsi dinilainya akan bergerak cukup bagus.

Namun sekali lagi perlu diingatkan, apabila saham-saham komoditas merosot, tentunya hal ini akan membuat IHSG melemah.

Baca juga: Rupiah Bisa Tembus Rp 15.000 Per Dolar AS Jelang Kenaikan Suku Bunga The Fed Berikutnya

Menurut Ibrahim, pergerakan saham-saham komoditas yang diprediksi bergerak menurun ini dikarenakan masalah geopolitik antara Russia dan Ukraina yang menghambat distribusi rantai pasok komoditas seperti gandum hingga energi.

“Saham teknologi dan konsumsi bagus, tetapi yang harus diperhatikan dan yang menghambat adalah saham komoditas. Kalau komoditas jatuh maka semua akan jatuh. Paling berat di komoditas, kecuali batu bara,” pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir hijau pada penutupan perdagangan sesi II di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (24/6/2022).

Meski investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) Rp 1,08 triliun, indeks acuan BEI tak sekalipun menyentuh zona merah sepanjang perdagangan pada hari tersebut.

IHSG ditutup naik 44,6 poin atau 0,64 persen pada level 7.042,93

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas