Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Inflasi Global Terus Meningkat, di Turki Capai 80 Persen, Korea Selatan Cetak Rekor Tertinggi

Inflasi Korea Selatan pada bulan Juni mencapai level tertinggi sejak krisis keuangan Asia yang terjadi lebih dari dua dekade lalu.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Inflasi Global Terus Meningkat, di Turki Capai 80 Persen, Korea Selatan Cetak Rekor Tertinggi
Dok Tribunnews.com
Ilustrasi peningkatan laju inflasi. Kondisi global yang tidak menentu akibat lonjakan harga pangan dan bahan bakar telah mengakibatkan inflasi di sejumlah negara di dunia. 

Pekan lalu, Erdogan mengumumkan bahwa pemerintahnya akan menaikkan upah minimum sebesar 30 persen mulai bulan ini. Sebelumnya, Ia juga telah menaikkan upah minimum sebesar 50 persen untuk membantu pekerja karena biaya hidup yang melonjak.

Sementara itu, S&P Global Ratings mengatakan dalam sebuah laporan pekan lalu bahwa inflasi yang dikombinasikan dengan nilai lira Turki yang lemah akan terus membebani belanja konsumen.

S&P Global Ratings memperkirakan inflasi tahunan akan tetap di atas 70 persen hingga akhir tahun, dan di atas 20 persen hingga setidaknya pertengahan 2023.

"Resesi di Rusia dan Ukraina, serta perlambatan pertumbuhan di zona euro dan Inggris akan membebani ekspor, yang telah menjadi pendorong pertumbuhan penting Turki hingga saat ini," kata laporan itu.

Lonjakan Inflasi di Thailand Tertinggi Sejak 14 Tahun Terakhir

Perekonomian Thailand kini juga sedang menghadapi tekanan laju inflasi yang tinggi. Laju inflasi Thailand melampaui perkiraan menembus level tertinggi hampir 14 tahun pada bulan Juni 2022.

Baca juga: Tekan Inflasi, Bank Sentral Korea Selatan Kerek Suku Bunga 50 Poin

Kian memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga pada awal bulan depan dan peringatan Kementerian Perdagangan bahwa tekanan harga akan meluas ke kuartal ketiga.

BERITA TERKAIT

Kementerian Perdagangan melaporkan pada Selasa (5/7), Indeks harga konsumen (CPI) naik 7,66 persen dari tahun lalu, didorong oleh harga energi yang lebih tinggi dan juga dipengaruhi oleh efek dasar.

Angka tersebut mengalahkan perkiraan kenaikan 7,50 persen dalam jajak pendapat Reuters dan dibandingkan dengan kenaikan 7,10 persen pada Mei.

“CPI pada kuartal saat ini diperkirakan akan meningkat pada kecepatan yang sama dengan kuartal kedua sebesar 6,46 % ,” kata pejabat kementerian Ronnarong Phoolpipat.

Harga konsumen, bagaimanapun, harus turun tajam pada kuartal terakhir tahun ini karena angka komparatif tahun lalu yang tinggi, katanya.

Sementara laju inflasi sulit diprediksi karena berbagai faktor termasuk baht yang lemah, kementerian mempertahankan perkiraan inflasi headline rata-rata 4,5 % tahun ini. Pada tahun 2008, inflasi mencapai 5,5 persen.

Baca juga: Inflasi Turki Membumbung Hampir 80 Persen Akibat Lonjakan Harga Pangan

Bank sentral, bagaimanapun, memperkirakan inflasi utama sebesar 6,2 % untuk tahun ini, di atas kisaran target 1 % hingga 3 persen.

Bank sentral secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga dari rekor terendah 0,50 % pada pertemuan berikutnya pada 10 Agustus untuk menahan kenaikan inflasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas