Dampak Pengetatan Suku Bunga The Fed, Goldman Sachs PHK 250 Karyawan
Perbankan investasi Amerika Serikat, Goldman Sachs Inch kembali melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 250 karyawan globalnya
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Perbankan investasi Amerika Serikat, Goldman Sachs Inch kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 250 karyawan globalnya selama akhir pekan ini.
Sebelum Goldman melakukan PHK putaran kedua, CEO Goldman David Solomon, pada Januari 2023 sempat memberikan sinyal terkait adanya efisiensi lanjutan pasca bank investasi ini memecat puluhan ribu staf dan bankir di awal tahun kemarin.
Baca juga: JPMorgan PHK 500 Staff, Perbankan AS Kembali Dilanda Malapetaka
Dalam laporannya Goldman menjelaskan sektor bisnisnya tengah berkontraksi, kondisi ini kian diperparah lantaran pendapatan perusahaan mengalami kemerosotan hampir 2 persen menjadi 14,5 miliar dolar AS akibat pengetatan moneter yang dilakukan bank sentral AS, The Fed.
Meski kenaikan suku bunga di level tertinggi dianggap sebagai cara paling efektif untuk menyeimbangkan harga dan membuat laju inflasi Amerika melandai di kisaran 2 persen.
Akan tetapi sikap agresif yang dilakukan bank sentral The Fed telah memicu penurunan laba pada sejumlah perbankan investasi global.
Ini lantaran kebijakan moneter bank sentral secara tidak langsung telah mengerek naik suku bunga di perbankan lokal, hingga bunga dana pinjaman ikut melesat ke level tertinggi di tengah naiknya inflasi.
Serangkaian tekanan itu yang mendorong bos startup untuk menunda penawaran umum dan membuat bisnis investasi Goldman boncos ditengah ketidakpastian ekonomi global.
Beragam cara mulai dilakukan Goldman untuk agar pendapatan kuartalnya kembali bangkit, salah satunya dengan fokus menggenjot bisnis aset digitalnya lewat eksplorasi blockchain dalam layanan keuangan global.
Baca juga: Meta Sudah Pangkas 30 Ribu Karyawan Lewat Tiga Kali Gelombang PHK
Kendati demikian cara tersebut belum cukup mampu mengangkat laba perusahaan, alasan ini yang membuat Goldman mengambil keputusan agresif dengan memecat ratusan karyawan di pekan ini.
Tak hanya melakukan PHK, Goldman dalam waktu dekat juga akan menjajaki rencana pemangkasan gaji para staf sebesar 600 juta dolar AS.
Jauh sebelum Goldman Sachs melakukan PHK di bulan ini, sebelumnya perbankan di Amerika telah lebih dulu menggelar PHK massal.
Seperti JPMorgan Chase memangkas 1.000 karyawan First Republic Bank yang telah diakuisisinya pada akhir tahun lalu.
Langkah serupa juga diikuti perbankan investasi Morgan Stanley yang telah lebih dulu memecat 3.000 karyawan di kuartal tahun 2023, usai pendapatannya berkontraksi.