Perempuan Indonesia Diharapkan Semakin Sadar Pentingnya Literasi Keuangan
Literasi keuangan yang mumpuni serta bantuan untuk mendapatkan inklusi keuangan diyakini mampu membawa dampak besar bagi ketahanan ekonomi.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perempuan Indonesia haruslah melek inklusi keuangan untuk bisa membantu kesejahteraan keluarga.
Dalam Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan pada 2019 yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan menemukan, perempuan masih tertinggal jauh di belakang laki-laki di bidang tersebut.
Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dan upaya bersama-sama, mengatasi hambatan yang menghalangi mereka melek literasi dan inklusi keuangan.
Baca juga: Literasi Keuangan Penting Melindungi Masyarakat dari Penipuan
Terkait hal itu, Melalui kegiatan Literasi Keuangan Indonesia, UMKM Maju Investasi Tumbuh di Pontianak, EVP Pengembangan dan Jasa Manajemen PNM, Razaq Manan Ahmad, mengajak ibu-ibu untuk aktif menjalankan usaha dan menggunakan produk keuangan yang aman.
Melalui produk Mekaar, PNM membantu ibu-ibu yang sudah memiliki usaha ataupun yang baru ingin memulai usaha untuk mendapatkan modal secara berkelompok.
Bukan hanya itu, bagi yang sudah bergabung dengan Mekaar juga bisa mendapatkan tabungan Simpedes UMi dengan keuntungan lebih.
“Kalau ada yang mau mulai usaha PNM bisa bantu jadi anggota Mekaar sekaligus dibukakan rekening Simpedes UMi secara gratis tanpa biaya admin, tanpa perlu pergi ke bank. Semua akan dibantu oleh AO kami,” paparnya pada Selasa (29/8/2023) di Pontianak, Kalimantan Barat.
Dengan adanya literasi keuangan yang mumpuni serta bantuan untuk mendapatkan inklusi keuangan diyakini mampu membawa dampak besar bagi ketahanan ekonomi.
Apalagi UMKM termasuk salah satu sektor yang menyumbang PDB cukup besar bagi Indonesia.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi yang juga hadir dalam kegiatan tersebut optimis dengan konsep program Mekaar yang khusus menyasar para perempuan untuk membangun ekonomi keluarga.
“Perempuan ini punya peran hebat bagi dirinya, keluarga dan ekonomi bangsa dalam waktu yang bersamaan. Kami percaya kalau memberikan pemberdayaan kepada ibu-ibu, hasil usaha yang mereka dapat akan mengalir kepada keluarganya,” jelas Arief.
Lewat kegiatan literasi keuangan, diberikan pencerahan kepada masyarakat luas bahwa penting untuk memahami produk keuangan yang aman dan legal agar tidak terjerat hutang kepada rentenir.
Perempuan Indonesia diharapkan semakin sadar pentingnya literasi dan inklusi keuangan untuk mampu membangun bangsa.