Perawat dan Dokter RSUP Persahabatan Dapat Stigma Negatif dari Masyarakat, Sempat Menginap di RS
Para staf medis, termasuk perawat dan dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan sempat mendapat perlakuan diskriminatif dari lingkungan.
Editor: Miftah
Pasalnya, sebelum pandemi Covid-19 merebak, mereka juga sudah sering berinteraksi dengan pasien-pasien dengan penyakit menular lain.
Harif beranggapan, masyarakat mestinya malah merasa bersyukur apabila bertetangga dengan perawat di tengah pandemi Covid-19 ini.
Perawat yang tinggal di sebuah lingkungan justru akan banyak memberi bantuan kepada masyarakat berupa edukasi dan informasi penanganan suatu penyakit.
Perawat justru dapat diandalkan sebagai salah satu informan tepercaya di tengah pandemi Covid-19 yang kerap ditumpangi simpang-siur informasi.
"Takutlah sama kerumunan-kerumunan. Harus takut itu, bukan takut sama perawat," ujar Harif.
"Kami perawat pasti memberikan edukasi kepada masyarakat lingkungan sekitarnya. Jadi jangan diusir," tutup dia.
(Kompas.com/Vitorio Mantalean)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Perawat dan Dokter RSUP Persahabatan jadi Korban Stigma Negatif karena Rawat Pasien Covid-19"