Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PPKM Jawa-Bali Tetap Diperpanjang Meski Kasus Covid-19 Alami Penurunan hingga 99 Persen

Berikut penjelasan Menko Marves terkait PPKM Jawa-Bali diperpanjang meski kasus Covid-19 mengalami penurunan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
zoom-in PPKM Jawa-Bali Tetap Diperpanjang Meski Kasus Covid-19 Alami Penurunan hingga 99 Persen
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Sejumlah kendaraan mengalami kepadatan di Kawasan Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Selatan, pada libur akhir pekan, Minggu (27/3/2022). Pemprov DKI Jakarta secara bertahap melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai langkah menuju endemi Covid-19. Pemerintah sudah memberikan ruang lebih luas terkait sejumlah aktivitas masyarakat. Tampak sejumlah kendaraan padati ruas jalan Jakarta pada libur akhir pekan. 

Kasus Covid-19 setelah Lebaran Dinilai Aman

Ketua Satgas Covid-19 IDI, Prof Zubairi Djoerban menilai kondisi kasus Covid-19 di Indonesia setelah libur Lebaran 2022 aman.

Diketahui, Lebaran tahun ini pemerintah sudah memperbolehkan masyarakat untuk mudik ke kampung halaman masing-masing.

Sehingga, menyebabkan adanya mobilisasi masyarakat yang cukup besar.

Diberitakan Tribunnews.com, Zubari menyebut, berdasarkan agregat mingguan, kasus Covid-19 tidak mengalami kenaikan yang signifikan, baik secara harian maupun mingguan.

"Kalau kita lihat dari agregat mingguan dan itu lebih bisa dipegang, itu tidak terjadi kenaikan yang signifikan. Baik harian maupun mingguan tidak terjadi kenaikan jumlah yang mencolok atau bermakna," kata Zubari dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV.

Adapun untuk positivity rate di Jakarta masih berkisar di angka 1,9 hingga 2,3 persen.

BERITA REKOMENDASI

Meskipun, terlihat mengalami kenaikan, tapi angkanya masih dibawah 3 persen, sehingga risiko penularannya masih terbilang rendah.

"Kalau kita lihat kemudian dari positivity rate, kebetulan saya selalu mencantumkan positivity rate khususnya yang Jakarta ini, empat hari yang lalu itu 1,9 persen. Kemudian naik menjadi 2 persen di hari berikutnya. Dan sehari terakhir ini naik 2,3 persen."

"Ini seolah-olah memang angkanya naik, namun karena dibawah 3 persen, jadi risiko penularan masih amat rendah. Jadi paling tidak masih aman atau relatif aman, tidak terjadi kenaikan yang bermakna," ucap Zubari.

Lebih lanjut, Zubari mengatakan, sebenarnya penilaian kasus Covid-19 dari dampak Lebaran maupun pariwisata yang melonjak ini baru bisa dilihat 2-3 bulan lagi.

Jika dalam 2-3 bulan ke depan kasus Covid-19 di Indonesia tidak mengalami kenaikan kasus yang signifikan, maka kondisi Indonesia sudah aman.


"Jadi penilaian dari dampak lebaran maupun pariwisata yang melonjak itu kita baru bisa lihat 2-3 bulan lagi. Skenarionya bisa tidak terjadi kenaikan, atau ada kenaikan sedikit yang tidak signifikan."

"Dan berarti bulan-bulan berikutnya Insyaallah tahun berikutnya aman sekali untuk Indonesia. Kalau 2-3 bulan lagi tidak terjadi kenaikan yang signifikan," ungkap Zubari.

(Tribunnews.com/Maliana/Suci Bangun DS/Faryyanida Putwiliani)

Simak berita lainnya terkait Virus Corona

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas