Inggris: Setengah Penduduk Myanmar Dapat Terinfeksi Covid-19 Dalam Dua Minggu Ke Depan
Duta Besar Inggris untuk PBB mengingatkan bahwa setengah penduduk Myanmar bisa terinfeksi Covid-19 dalam dua minggu ke depan
Editor: hasanah samhudi
Banyak dokter dan petugas kesehatan bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil yang dimulai setelah kudeta, dan menjadi sasaran militer.
Baca juga: Myanmar Catat Rekor Kematian dan Infeksi Virus Corona, Layanan Pemakaman Kewalahan
Baca juga: Dokter Sebut Junta Myanmar Menimbun Pasokan Oksigen dan Vaksin, Akses Rumah Sakit Swasta Dipersulit
PBB menyebutkan, pasukan militer telah melakukan setidaknya 260 serangan terhadap personel dan fasilitas medis, menahan 67 pejabat medis.
"Dengan gelombang baru Covid-19 yang menyebar seperti api di seluruh negeri, sangat disayangkan bahwa lebih banyak nyawa akan hilang karena militer Myanmar mempersenjatai Covid-19 untuk melawan rakyat," kata juru bicara pemerintah persatuan nasional Susanna Hla Hla Soe.
Duta Besaar Myanmar untuk PBB Kyaw Moe Tun berbicara mewakili pemerintah sipil terpilih dalam diskusi di DK PBB itu.
Ia mengatakan, pemantauan ketat oleh komunitas internasional sangat penting untuk mendapatkan vaksinasi Covid yang lancar dan efektif serta memberikan bantuan kemanusiaan.
“Kami ingin meminta PBB, khususnya Dewan Keamanan, untuk segera membentuk mekanisme pemantauan yang dipimpin PBB untuk vaksinasi Covid yang efektif dan kelancaran pengiriman bantuan kemanusiaan,” katanya.
Baca juga: Pemimpin Junta Myanmar: Rusia akan Kirim 2 Juta Dosis Vaksin Virus Corona
Baca juga: Aung San Suu Kyi Ingatkan Warga Myanmar Berhati-hati Terhadap Covid-19
Mengutip dari Al Jazeera, yang melansir Reuters, Myanmar baru-baru ini menerima dua juta lebih dosis vaksin China, tetapi diyakini hanya memvaksinasi sekitar 3,2 persen dari populasinya.
Otoritas pemerintah militer Myanmar mengatakan bahwa sejumlah dosis Sinopharm yang disumbangkan tiba dari China pekan lalu.
Namun vaksin akan diprioritaskan bagi mereka yang tinggal di sepanjang perbatasan China-Myanmar.
China juga telah memasok lebih dari 10.000 dosis ke kelompok pemberontak yang beroperasi di dekat perbatasan selatannya di Myanmar, karena Beijing berusaha menghentikan masuknya kasus dari negara itu.
Beberapa organisasi etnis yang beroperasi di perbatasan negara itu melanjutkan langkah-langkah kesehatan Covid dengan bantuan Tiongkok ketika tidak ada respons nasional setelah militer merebut kekuasaan. (Tribunnews.com/Aljazeera/CNA/Hasanah Samhudi)