Ancaman Invasi Rusia meningkat, Amerika Serikat Perintahkan Keluarga Staf Kedubes Tinggalkan Ukraina
Amerika Serikat memerintahkan keluarga staf Kedubes AS di Ukraina untuk meninggalkan negara itu dengan meningkatkan potensi invasi Rusia
Editor: hasanah samhudi
Pejabat pemerintah mengatakan, Presiden Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk mengerahkan beberapa ribu tentara AS, serta kapal perang dan pesawat, ke sekutu NATO di Baltik dan Eropa Timur.
Baca juga: Jika Konfrontasi Militer Rusia Vs Ukraina Pecah, Seluruh Daratan Eropa Bisa Menjadi Medan Perang
Baca juga: Menlu AS dan Jerman Satu Sikap Hadapi Ancaman Rusia Terhadap Ukraina
Langkah itu akan menandakan poros utama bagi pemerintahan Biden, yang hingga saat ini mengambil sikap menahan diri di Ukraina, karena takut memprovokasi Rusia untuk menyerang.
Tetapi pemerintah AS sekarang tidak lagi mengadopsi strategis tidak memprovokasi.
Ini terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin telah meningkatkan tindakannya yang mengancam terhadap Ukraina, dan pembicaraan antara pejabat Amerika dan Rusia telah gagal untuk mencegahnya.
Dalam pertemuan di Camp David pada Sabtu (22/1/2022), tempat peristirahatan presiden di Maryland, kata pejabat pemerintah, pejabat senior Pentagon memberi Biden beberapa opsi yang akan menggeser aset militer Amerika lebih dekat ke wilayah Rusia.
Pilihannya termasuk mengirim 1.000 hingga 5.000 tentara ke negara-negara Eropa Timur, dengan potensi untuk meningkatkan jumlah itu sepuluh kali lipat jika keadaan memburuk.
Baca juga: Joe Biden Prediksi Putin akan Menyerang Ukraina, Ancam Rusia Jika Hal Itu Terjadi
Para pejabat berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka tentang pertimbangan internal.
Menurut mereka, Biden diperkirakan akan membuat keputusan pada awal pekan ini. (Tribunnews.com/TST/Hasanah Samhudi)