Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Karim Khan, Jaksa ICC yang Diselidiki Rusia, Buntut Rilis Surat Penangkapan Vladimir Putin

Rusia mengumumkan tengah menyelidiki Jaksa ICC, Karim Khan, buntut surat penangkapan Vladimir Putin. Simak profil Karim Khan berikut ini.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
zoom-in Profil Karim Khan, Jaksa ICC yang Diselidiki Rusia, Buntut Rilis Surat Penangkapan Vladimir Putin
President of Russia KremlinRussia_E/AFP Fadel Senna
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Jaksa ICC Karim Khan. Rusia mengumumkan tengah menyelidiki Jaksa ICC, Karim Khan, buntut surat penangkapan Vladimir Putin. Simak profil Karim Khan berikut ini. 

Mengutip cfj.org, ia pernah bertugas di ICC, ICC untuk Rwanda, ICC untuk bekas Yugoslavia, Dewan Luar Biasa Pengadilan Kamboja (DLBPK) atau dikenal Pengadilan Kamboja, Pengadilan Khusus untuk Lebanon, hingga Pengadilan Khusus untuk Sierra Leone

Tak hanya itu, Karim Khan juga mewakili korban pelanggaran HAM di Afrika dan Asia.

Pada 2018, Khan ditunjuk sebagai Recorder of the Crown Court dan menjadi anggota senior untuk Lincoln's Inn.

Lalu, pada Juli 2017, Khan terpilih menjadi Presiden kedua Asosiasi Pengacara ICC.

Ia juga menjadi Duta Besar Asosiasi Pengacara Afrika di seluruh dunia.

Baca juga: Xi Jinping dan Vladimir Putin: Apa yang bisa diharapkan dari China-Rusia atas perang di Ukraina?

Sejumlah penghargaan pernah diraih Khan atas dedikasi dan profesionalitasnya sebagai sosok yang bergerak dalam bidang hukum.

Khan pernah dianugerahi Criminal Lawyer of the Year di Inggris pada 2017.

BERITA REKOMENDASI

ICC Rilis Surat Penangkapan Vladimir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan), berbicara dengan Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhayev (kiri), saat mengunjungi taman bersejarah dan arkeologi Chersonesos Taurica di peringatan 9 tahun referendum tentang status negara Krimea dan Sevastopol dan reunifikasinya dengan Rusia, 18 Maret 2023.
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan), berbicara dengan Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhayev (kiri), saat mengunjungi taman bersejarah dan arkeologi Chersonesos Taurica di peringatan 9 tahun referendum tentang status negara Krimea dan Sevastopol dan reunifikasinya dengan Rusia, 18 Maret 2023. (HANDOUT / Russian Presidential Press Office / AFP)

Beberapa waktu lalu, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin atas dugaan kejahatan perang yang melibatkan tuduhan, Rusia telah mengambil paksa anak-anaka Ukraina.

Tak hanya kepada Putin, ICC juga mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Komisaris Putin Hak-hak Anak, Mario Lvova-Belova.

Dalam rilisnya, Jumat (17/3/2023), ICC mengatakan keduanya "diduga bertanggung jawab atas kejahatan perang berupa deportasi penduduk (anak-anak) yang melanggar hukum dan pemindahan penduduk (anak-anak) yang melanggar hukum dari wilayah Ukraina yang diduduki ke Federasi Rusia," dilansir NPR.

Menanggapi surat dari ICC, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menilainya sebagai hal yang keterlaluan dan tidak bisa diterima.

Peskov mengatakan Rusia tak mengakui yurisdiksi ICC.

"Karena itu, setiap keputusannya (ICC) tidak penting bagi Rusia dari sudut pandang hukum," tegasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas