NATO Tingkatkan Pengawasan di Laut Hitam, Stoltenberg: Rusia Pikul Tanggung Jawab atas Eskalasinya
Dewan NATO-Ukraina, yang dibentuk pada pertemuan puncak tahunan aliansi militer di Vilnius, Lituania bertemu untuk membahas situasi di Laut Hitam.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Dalam sebuah wawancara dengan CBS pada Minggu lalu, Sullivan menegaskan bahwa NATO berkomitmen untuk menerima Ukraina ke dalam jajarannya, meskipun tidak ada undangan resmi atau batas waktu untuk menjadi anggota.
Pernyataan ini disampaikannya selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO pada minggu lalu di Vilnius, Lituania.
"Masa depan Ukraina ada di NATO. Kami bersungguh-sungguh, itu bukan untuk dinegosiasikan. Itu adalah sesuatu yang sekarang telah dilakukan oleh 31 sekutu," kata Sullivan.
Dikutip dari Russia Today, Selasa (18/7/2023), Sullivan mengatakan bahwa menerima Ukraina ke dalam NATO pada saat ini akan berimbas pada konfrontasi secara langsung antara blok tersebut dengan Rusia.
"Memasukkan Ukraina ke NATO saat perang sedang berlangsung berarti NATO berperang dengan Rusia, itu berarti Amerika Serikat berperang dengan Rusia," katanya.
"Baik NATO maupun Amerika Serikat tidak siap untuk melakukan itu," tegas Sullivan.
Ukraina menekankan bahwa mereka telah memenuhi semua persyaratan untuk bergabung dengan blok yang dipimpin AS.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Fitri)