Investigasi Sebut Tembakan Tank Israel Tewaskan Jurnalis Reuters Issam Abdallah di Lebanon
Sebuah investigasi menyebutkan tewasnya jurnalis Reuters, Issam Abdallah di Lebanon akibat dari tembakan tank Israel pada 13 Oktober 2023 lalu.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
Sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada CNN pada tanggal 13 Oktober, sebuah helikopter Apache Israel terlihat di lokasi serangan.
"Pasukan Israel mengerahkan menara observasi, elemen darat, dan aset udara untuk memantau perbatasan dengan cermat."
"Semua ini seharusnya memberikan informasi yang cukup kepada pasukan Israel bahwa mereka adalah jurnalis dan warga sipil dan bukan target militer," kata Amnesty dalam laporannya.
Baca juga: Jumlah Tentara dan Perwira Israel yang Tewas di Gaza Tinggi, tapi Dirahasiakan kata Pakar Militer
Wakil Direktur Regional Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Aya Majzoub, mengatakan penyelidikan terhadap insiden ini telah mengungkap bukti yang mengerikan.
Majzoub menambahkan, serangan langsung terhadap warga sipil dan serangan tanpa pandang bulu sangat dilarang oleh hukum kemanusiaan internasional.
"Dapat dianggap sebagai kejahatan perang," kata Majzoub.
Sementara itu, AFP dalam laporannya mengatakan bahwa serangan tank Israel pada insiden 13 Oktober adalah disengaja.
"Serangan itu ditargetkan," kata AFP.
Baca juga: AS-Israel Rebutan Balas Serang Ansarallah, Washington Desak Tel Aviv Tak Respons Rudal Houthi Yaman
Direktur berita global AFP, Phil Chetwynd, mengatakan dalam laporannya, pihaknya telah mengambil semua jalur hukum untuk insiden pada 13 Oktober itu.
"Memastikan bahwa kami bisa mendapatkan keadilan bagi Christina dan Issam," kata Chetwynd.
Berbicara pada hari Kamis di Washington, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan kematian Abdallah harus diselidiki.
Blinken mengatakan, berdasarkan pemahamannya bahwa Israel telah memulai penyelidikan semacam itu dan menekankan pentingnya menyelesaikannya.
Seorang juru bicara Pentagon mengatakan sebelumnya, badan tersebut tidak melakukan penilaian sendiri atas kematian Abdallah.
Namun, pihaknya terus mendesak Israel untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah, termasuk anggota pers.
(Tribunnews.com/Whiesa)