Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Dikucilkan Buntut Genosida di Gaza, Menlu Turki: Hukum Internasional dan HAM Diinjak-injak

Menlu Turki menilai Israel telah menginjak-injak hukum internasional dan hak asasi manusia (HAM).

Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Israel Dikucilkan Buntut Genosida di Gaza, Menlu Turki: Hukum Internasional dan HAM Diinjak-injak
JACK GUEZ / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Menlu Turki menilai Israel telah menginjak-injak hukum internasional dan hak asasi manusia (HAM). 

Penyeberangan Rafah ke Mesir telah ditutup sejak pasukan Israel merebutnya seminggu lalu.

Pertempuran di kota Rafah membuat kelompok bantuan kemanusiaan tidak bisa mengakses persimpangan Kerem Shalom yang dekat dengan Israel, meskipun Israel mengatakan pihaknya mengizinkan truk pasokan masuk dari wilayahnya.

Selama seminggu terakhir, militer Israel meningkatkan pemboman dan operasi lainnya di Rafah sambil memerintahkan penduduk untuk mengungsi dari beberapa bagian kota.




Israel berkeras bahwa ini adalah operasi terbatas yang fokus pada pembasmian terowongan dan infrastruktur militan lainnya di sepanjang perbatasan dengan Mesir.

Diketahui, perang dimulai ketika Hamas dan militan lainnya menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 250 orang lainnya.

Hamas diklaim masih menahan sekitar 100 orang tawanan dan lebih dari 30 orang lagi setelah sebagian besar sisanya dibebaskan dalam gencatan senjata tahun lalu.

Baca juga: Takut Dimusuhi Mesir, Israel Buka Penyeberangan Rafah di Gaza Selatan

Seorang pria Palestina yang melarikan diri dari Rafah di Jalur Gaza selatan memilah barang-barangnya sementara yang lain membawa barang-barangnya di belakang kendaraan di Khan Yunis pada 12 Mei 2024.
Seorang pria Palestina yang melarikan diri dari Rafah di Jalur Gaza selatan memilah barang-barangnya sementara yang lain membawa barang-barangnya di belakang kendaraan di Khan Yunis pada 12 Mei 2024. (AFP/-)

Di sisi lain, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 35.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan dalam angkanya.

BERITA TERKAIT

Sementara, Israel mengatakan mereka telah membunuh lebih dari 13.000 militan, tanpa memberikan bukti.

Kemudian, pembicaraan selama berbulan-bulan yang dimediasi secara internasional mengenai gencatan senjata dan pembebasan sandera tampaknya terhenti pekan lalu setelah Israel melancarkan serangannya ke Rafah.

Israel telah menolak tuntutan utama Hamas untuk mengakhiri perang dan menarik pasukannya dari wilayah tersebut.

Israel mengatakan hal itu akan memungkinkan kelompok militan tersebut mendapatkan kembali kendali dan melancarkan lebih banyak serangan seperti yang terjadi pada 7 Oktober.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas