Kejutan Baru dari Houthi, Umumkan Senjata Baru Drone Air yang Bisa Bawa Hulu Ledak 1.500 Kg
Kapal perusak Toofan merupakan kapal penyerang tak berawak buatan lokal, mampu membawa hulu ledak 1.000-1.500 kilogram.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Tidak diberitahukan dengan pasti kapan serangan itu terjadi. Namun, serangan itu disebut dilakukan awal minggu ini.
Dalam video itu terlihat rudal berwarna kuning yang panjang. Ada angka Romawi pada ekornya.
Rudal diluncurkan dari platform di sebuah lokasi di gurun yang tidak diketahui. Houthi berujar bahwa Hadim 2 ditenagai oleh bahan bakar padat.
Menurut Pusat Informasi Gabungan Laut Merah dan Teluk Aden, kapal MSC Sarah berbendera Liberia itu diserang dengan sebuah rudal di Laut Arab. Namun, rudal itu tidak menghantamnya.
Tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa dalam peristiwa itu.
Sementara itu, Maritime Executive melaporkan bahwa serangan terhadap MSC Sarah V terjadi di tempat yang berjarak 280 mil dari Nishtun, di sebelah tenggaranya. Lokasi itu berada di Yaman timur dan sudah dekat dengan Oman.
Baca juga: Houthi Pamer Rudal Balistik Baru, Targetkan Kapal Israel di Laut Arab, Klaim Tepat Kena Sasaran
Kapal itu berlayar pada pagi hari di dekat Pulau Socotra di Yaman dan akan menuju ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Associated Press menyebut serangan terbaru ini terjadi setelah kepergian kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Dwight D. Eisenhower dari kawasan itu.
Dwight D. Eisenhower sudah dikerahkan selama 8 bulan untuk mengatasi serangan Houthi.
Sebelumnya, Houthi beberapa serangan jarak jauh, tetapi kebanyakan dilakukan di wilayah darat Yaman.
Pada bulan April lalu, Houthi menyerang MSC Orion di posisi yang berjarak 300 hingga 400 mil laut dari tanah Yaman.
Beberapa bulan silam Houthi juga merilis rekaman rudal hipersonik buatan sendiri yang ditembakkan ke Kota Eilat, Israel.
Pejabat Israel kemudian mengonfirmasi bahwa kota pelabuhan itu telah diserang, tetapi menyebut tidak ada kerusakan atau korban luka.
Pada bulan Maret kemarin, media melaporkan bahwa Houthi mulai memproduksi rudal hipersonik mereka sendiri. Rudal itu sudah diuji coba dan mampu mencapai targetnya.