Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Para Jenderal Israel Serukan Jeda Perang: IDF Terengah-engah, Biarlah Hamas Tetap Berkuasa di Gaza

Memaksakan diri berperang ke Lebanon saat IDF terengah-engah di Perang Gaza dianggap cara yang merugikan justru bagi Israel sendiri.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Para Jenderal Israel Serukan Jeda Perang: IDF Terengah-engah, Biarlah Hamas Tetap Berkuasa di Gaza
khaberni/HO
Tentara Israel (IDF) dalam pertempuran di Jalur Gaza. IDF dilaporkan akan mundur dari Rafah, Gaza Selatan karena akan menggempur Hizbullah di Lebanon. Namun pakar militer menyatakan, mundurnya IDF karena divisi lapis baja mereka mengalami kerugian telak. 

Para Jenderal Israel Serukan Jeda Perang: IDF Sudah Tak Kuat, Biarlah Hamas Tetap Berkuasa di Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar, The New York Times - mengutip para pejabat senior Israel - mengatakan kalau para jenderal senior Israel ingin memulai gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun hal ini akan membuat Hamas tetap berkuasa untuk sementara waktu.

Seruan dari para jenderal Tentara Israel (IDF) ini menyebabkan semakin lebarnya jurang perbedaan sikap dan pandangan antara tentara dan para tokoh politik Israel di bawah payung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Baca juga: Media Israel: IDF Gempur Hizbullah pada Paruh Kedua Juli, Saudi Minta Warganya Tinggalkan Lebanon

Surat kabar Amerika tersebut mengutip para pejabat politik Israel yang menegaskan kalau mempertahankan kekuasaan Hamas saat ini untuk membebaskan para tahanan Israel yang ada di Gaza merupakan pilihan yang paling buruk.

Laporan juga mencatat kalau para politisi Israel menilai kalau tentara Israel takut akan munculnya perang abadi yang akan menguras energi dan amunisi mereka secara bertahap.

Lansiran media tersebut, dikutip Khaberni, juga menambahkan kalau dari sisi militer, para jenderal IDF percaya kalau gencatan senjata akan menjadi cara terbaik untuk membebaskan sekitar 120 warga Israel yang masih ditahan, hidup atau mati, di Gaza.

Penilaian ini muncul setelah terjadi perang terus menerus selama sekitar 9 bulan di Jalur Gaza yang terkepung.

Baca juga: Eks-Mossad: Israel Lumpuh Jika Perang Total Lawan Hizbullah, Tel Aviv Terbakar Seperti Kiryat Shmona

Api dan asap hitam tampak muncul di bangunan pemukiman Metulla di Israel utara dampak dari serangan Hizbullah Lebanon, Sabtu (22/6/2024).
Api dan asap hitam tampak muncul di bangunan pemukiman Metulla di Israel utara dampak dari serangan Hizbullah Lebanon, Sabtu (22/6/2024). (almayadeen/screengrab)

Hindari Perang dengan Hizbullah

BERITA TERKAIT

The New York Times juga mengatakan - mengutip para pejabat Israel - kalau para jenderal IDF percaya kalau pasukan mereka memerlukan waktu untuk pulih demi menyiapkan diri mengahdapi front lain yang lebih besar terjadi perang darat melawan Hizbullah Lebanon.

Pertempuran sengit terus menerus di Gaza rupanya menguras tenaga dan kemampuan pasukan tempur IDF.

Memaksakan diri berperang ke Lebanon saat IDF terengah-engah di Perang Gaza dianggap cara yang merugikan justru bagi Israel sendiri.

Sebagai catatan, gerakan Hizbullah Lebanon menegaskan, serangan ke wilayah pendudukan Israel akan terus dilakukan sampai agresi militer Israel di Jalur Gaza berhenti.

Artinya, Israel bisa secara mudah mendiamkan Hizbullah jika menghentikan invasinya di Gaza

Para pejabat tersebut menambahkan, mengutip lansiran surat kabar tersebut, "Pemindahan sebagian pasukan kami ke utara diperlukan untuk pemulihan tentara jika terjadi perang yang lebih luas dengan Hizbullah."

Pejabat militer Israel mengkonfirmasi kepada surat kabar tersebut bahwa jumlah tentara cadangan yang bersiap untuk dinas militer menurun.

Baca juga: Kehilangan Banyak Personel di Gaza, Menteri Pertahanan Israel: IDF Butuh 10 Ribu Tentara Segera

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas