Oposisi Israel Tantang Netanyahu untuk Teken Gencatan Senjata, Sebut Bakal Dukung Pemerintah
Ketua partai oposisi Israel, Yair Lapid menantang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk berani meneken proposal gencatan senjata.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Ketua partai oposisi terbesar di Israel, Yair Lapid menantang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk berani meneken proposal gencatan senjata.
Yair Lapid mengatakan, dirinya akan memberikan dukungan penuh kepada Netanyahu di parlemen untuk mempertahankannya tetap menjabat.
Perlu diketahui, beberapa mitra sayap kanan dalam koalisi Netanyahu mengancam akan mundur jika perang berakhir sebelum Israel membasmi Hamas dan membebaskan para sandera.
"Ada kesepakatan penyanderaan di atas meja."
"Tidak benar bahwa Netanyahu harus memilih antara kesepakatan penyanderaan dan kelanjutan masa jabatannya sebagai perdana menteri," kata Yair Lapid, dikutip dari Reuters.
"Biarkan dia yang membuat kesepakatan," lanjutnya.
Yair Lapid memastikan bahwa dirinya akan menepati janji untuk mendukung penuh Netanyahu menjabat lebih lama menjadi Perdana Menteri Israel.
Akan tetapi, Netanyahu harus berani untuk menyepakati proposal gencatan senjata yang sudah ditawarkan oleh Amerika Serikat (AS).
"Saya menjanjikannya jaring pengaman dan saya akan menepati janji itu," tegas Yair Lapid.
Ia mengatakan bahwa itu merupakan keputusan yang sulit untuk diambil, mengingat penentangannya terhadap Netanyahu, tetapi "hal yang paling penting adalah membawa pulang para sandera".
Dua partai paling kanan dalam koalisi Netanyahu yang paling menentang kesepakatan gencatan senjata.
Baca juga: Pemasok Senjata Terbesar ke Israel, Jerman Larang Simbol Segitiga Merah Menghadap ke Bawah
Partai tersebut memiliki total 13 kursi di parlemen Israel, sementara partai Lapid memiliki 24 kursi, menurut situs web parlemen.
IDF Gempur Kota Gaza Lagi
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kembali melakukan invasinya ke jantung Kota Gaza pada Senin (8/7/2024).
Para penduduk Kota Gaza mengatakan, barisan tank milik IDF telah menggempur jantung Kota Gaza dari berbagai arah.