Kronologi Sesama Militer Israel Bentrok di Penjara 'Guantanamo Israel' di Negev, Apa yang Terjadi?
Bentrokan pecah antara petugas polisi militer di satu sisi dan tentara IDF dan aktivis sayap kanan di pangkalan militer Sde Teiman di Gurun Negev
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Aktivis dari kubu sayap kanan, dipimpin oleh anggota Knesset dari koalisi yang berkuasa, terutama Partai Likud yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu, partai “Zionisme Religius” yang dipimpin oleh Bezalel Smotrich, dan partai “Kebesaran Yahudi” yang dipimpin oleh Itamar Ben Gvir, menyerbu fasilitas penahanan Sde Teman, dalam upaya membebaskan tentara yang sebelumnya ditangkap Polisi Militer atas dugaan pelecehan seksual dan penyiksaan terhadap tahanan Palestina dari Gaza.
Ratusan pengunjuk rasa menuju pintu masuk penjara militer untuk memprotes penangkapan tentara tersebut.
Para pengunjuk rasa menyerbu gerbang dan memasuki pangkalan, didampingi oleh MK Zvi Sukkot dari Zionisme Keagamaan, MK Nissim Fatori dari Likud, dan Menteri Amichai Eliyahu, yang juga ikut serta dalam demonstrasi tersebut.
Aksi mereka itu difilmkan sambil berteriak bersama para demonstran: “Matilah teroris.”
"Anggota Knesset Almog Cohen dari partai "Kebesaran Yahudi" juga hadir, yang menyerukan untuk maju dan menyerbu kandang besi tempat para tahanan ditahan, namun tentara menghentikan mereka," tulis laporan Khaberni.
Analis militer di surat kabar Haaretz, Amos Harel, merangkum apa yang dilakukan aktivis sayap kanan dengan dukungan tingkat politik dengan mengatakan, “Anggota Knesset yang menyerbu Sde Teiman mencoba menyebarkan kekacauan di jajaran tentara Israel kelompok sayap kanan, yang berusaha mengendalikan tentara secara paksa, hanya menunggu kesempatan.”
"Yang diberikan kepada mereka di penjara militer sekarang berarti menghancurkan tentara dari dalam, dan mengikis apa yang tersisa disiplin dan nilai-nilai dalam persatuan masyarakat Israel,” katanya.
(oln/hrtz/khbrn/*)