Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
Deutsche Welle

Penambangan di Laut Dalam: Sumber Daya Alam Baru atau Bencana Lingkungan?

Logam dan tanah jarang dalam jumlah besar tersimpan di laut dalam. Namun, penambangan dapat merusak secara permanen sistem kelautan…

zoom-in Penambangan di Laut Dalam: Sumber Daya Alam Baru atau Bencana Lingkungan?
Deutsche Welle
Penambangan di Laut Dalam: Sumber Daya Alam Baru atau Bencana Lingkungan? 

Peneliti kelautan memperingatkan, memulai penambangan tanpa memiliki pengetahuan yang memadai tentang konsekuensi yang mungkin terjadi akan berdampak fatal bagi keanekaragaman hayati dan proses yang sebelumnya tidak diketahui di laut dalam.

Penelitian mengenai hal ini bisa memakan waktu setidaknya 10 hingga 15 tahun atau lebih, sebagian karena wilayahnya sangat sulit dijangkau.

Apakah menambang logam sedalam ribuan meter layak dilakukan?

Negara-negara seperti Cina mengharapkan keuntungan tinggi dan sumber bahan baku independen. Mereka berasumsi akan terjadi reduksi selama beberapa dekade bagi industri dan transisi energi.

Perusahaan-perusahaan tersebut mengatakan, penambangan di laut dalam tidak terlalu berbahaya terhadap iklim dibandingkan penambangan di darat dan tidak terjadi pelanggaran hak asasi manusia.

Namun, studi yang dilakukan oleh Oeko-Institut yang ditugaskan oleh Greenpeace menunjukkan, tidak diperlukan bahan mentah dari nodul mangan untuk transisi energi. Karena kini sedang dikembangkan, teknologi baterai baru seperti baterai litium besi fosfat.

Kritikus juga berpendapat, biaya dan risiko teknis penambangan komersial di laut dalam terlalu diremehkan.

Teknologi ini belum sepenuhnya berkembang. Tekanan air pada robot vakum dan mesin lainnya di kedalaman 4.000 hingga 6.000 meter akan sangat tinggi, yang juga mempersulit perbaikan dan pemeliharaan.

BERITA TERKAIT

Semakin banyak perusahaan besar, termasuk SAP, BMW, Volkswagen, Google, dan Samsung SDI, telah berkomitmen untuk tidak menggunakan bahan mentah di laut dalam atau mendukung penambangannya.

Beberapa perusahaan asuransi seperti Swiss Re telah mengumumkan, mereka tidak akan mengasuransikan proyek-proyek tersebut. Hal ini juga dapat merugikan profitabilitas.

Kapan penambangan di laut bisa dimulai?

Sejauh ini potensi wilayah pertambangan baru dieksplorasi. Belum ada izin penambangan. Perusahaan Metals berencana untuk mengajukan permohonan penambangan laut dalam komersial ke ISA tahun ini. Dengan anak perusahaannya di negara Kepulauan Nauru, TCM ingin aktif di zona Clarion-Clipperton di Pasifik mulai tahun 2026. Belum jelas apakah dan kapan ISA akan menyetujui permohonan tersebut.

Terlepas dari itu, Norwegia ingin memulai penambangan laut dalam sesegera mungkin di Atlantik Utara antara Greenland dan Svalbard.

Parlemen negara tersebut memutuskan hal ini pada bulan Januari. Wilayah seluas 281.200 kilometer persegi, kira-kira seluas wilayah Britania Raya, terletak sekitar 1.500 meter di landas kontinen.

Dasar laut di sana adalah milik Norwegia, jadi ISA tidak bertanggung jawab. Izin eksplorasi akan dikeluarkan tahun depan dan penambangan diharapkan dimulai pada tahun 2030.

Asosiasi lingkungan hidup WWF saat ini sedang membawa masalah ini ke pengadilan. Para ilmuwan memperingatkan ancaman kerusakan permanen terhadap ekosistem dan penangkapan ikan di Arktik.

Jepang juga merencanakan penambangan laut dalam di wilayah nasionalnya.

(ap/as)

Sumber: Deutsche Welle
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas