Mengapa Timur Tengah Kehabisan Banyak Uang karena Cybercrime?
Arab Saudi dan UEA ada di urutan teratas dalam daftar global badan PBB untuk keamanan siber. Di saat yang sama, mereka kehilangan…
Penelitian lain menunjukkan bahwa persentase perusahaan UEA yang memutuskan untuk membayar, bisa jadi lebih tinggi.
Sebuah survei salah satu perusahaan keamanan siber menyimpulkan sekitar 84% dari perusahaan UEA setuju untuk membayar para pemeras.
"Kejahatan siber terjadi di mana-mana," kata Joyce Hakmeh.
Namun, apa yang menempatkan negara-negara Teluk berada di bagian atas dalam daftar insiden yang 'mahal' dapat dijelaskan dengan “kombinasi dari target bernilai tinggi, peningkatan pesat dalam digitalisasi dan lemahnya langkah-langkah keamanan siber, ditambah dengan meningkatnya kecanggihan para pelaku ancaman,” jelasnya.
(mel/hp)
Berita Rekomendasi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.