Israel Dikepung Perlawanan: Drone Hizbullah Tembus 30 Km, Rudal Houthi 15 Menit Hantam Tel Aviv
Drone Hizbullah dari Lebanon menembus lebih dari 30 kilometer ke wilayah udara Israel tanpa dicegat. Rudal Houthi hantam Tel Aviv dalam 15 menit
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Media Israel menyebut ini adalah serangan pertama rudal balistik Yaman berhasil menghantam Tel Aviv.
Serangan itu memicu sirene serangan udara, termasuk di bandara internasional Israel, tempat media Israel menayangkan rekaman orang-orang yang berlomba-lomba menuju tempat perlindungan.
Dalam serangan ini, sistem berlapis pertahanan udara Israel gagal mencegat rudal Yaman terutama karena rudal tersebut mampu mengubah arahnya secara tiba-tiba.
Saluran 12 Israel melaporkan Angkatan Laut AS juga gagal mencegat rudal di Laut Merah. "Kemungkinan besar ini adalah hipersonik."
Dalam sebuah laporan yang belum dapat diverifikasi, Rudal balistik tersebut dilaporkan menempuh jarak 2 ribu kilometer dalam waktu 15 menit, dan menghantam sekitar pukul 06.30 pagi waktu setempat.
Sebelumnya Houthi pernah merilis rudal balistik Hatem 2 yang diklaim berkecepatan hipersonik berbahan bakar padat.
Sejumlah pihak menilai Hathem 2 adalah varian dari rudal Khiebar Shaken Iran, yang telah dikenal selama beberapa tahun.
Jika benar yang ditembakkan adalah rudal hipersonik, ini merupakan pekerjaan rumah serius bagi Israel mengingat sistem pertahanan mereka yang berlapis-lapis gagal menjinakan rudal tersebut.
Militer Israel sendiri menyebut bahwa rudal tersebut mendarat di area terbuka setelah sirene diaktifkan dari Tel Aviv hingga Modi’in.
Militer juga mencatat bahwa mereka sedang menyelidiki upaya untuk mencegat rudal tersebut. Belakangan Israel membantah kalau jenis rudal yang ditembakkan tersebut adalah hipersonik.
Perlu dicatat bahwa laporan awal mengindikasikan bahwa rudal tersebut mungkin telah menargetkan fasilitas listrik di tenggara Tel Aviv.
Laporan menunjukkan bahwa upaya awal untuk mencegat rudal tersebut mungkin telah meleset dari sasarannya sebelum memasuki wilayah udara Israel, yang dapat menjadi penyebab jatuhnya pecahan peluru di dalam "Israel".
Koresponden militer dan politik Channel 14 Israel Hallel Bitton Rosen melaporkan bahwa sistem keamanan melacak rudal tersebut selama beberapa menit dan mengerahkan sistem rudal Arrow dalam upaya untuk mencegatnya.
Rosen mencatat, "Tidak jelas mengapa upaya pencegatan dilakukan di Israel bagian tengah dan bukan di dekat perbatasan; hasil dari upaya ini masih dalam penyelidikan."