1 Juta Warga Lebanon Mengungsi, Kekhawatiran Akan Perang Meningkat
Pemerintah mengatakan satu juta orang telah lari meninggalkan rumah mereka saat kekhawatiran akan perang regional semakin meningkat.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Endra Kurniawan
Israel segera meningkatkan serangan-serangannya terhadap Hizbullah dua pekan silam, menewaskan banyak pemimpin kelompok itu.
Tujuan yang ditetapkan Israel adalah membuat daerah-daerah di bagian utaranya aman bagi warga untuk kembali ke rumah mereka.
Menteri pertahanan Israel kini sedang membahas perluasan ofensif mereka.
Invasi Darat Israel
Amerika Serikat (AS) menyebut militer Israel telah memulai operasi darat mereka di Lebanon.
"Pasukan Israel memulai apa yang disebut AS sebagai operasi darat terbatas di Lebanon," ungkap Departemen Luar Negeri pada Senin (30/9/2024).
Militer AS mengaku bakal mengerahkan beberapa ribu tentara tambahan ke Timur Tengah, ketika Israel mulai melakukan operasi darat di Lebanon.
Gedung Putih tampaknya enggan menyebut operasi tersebut dengan 'invasi'.
Lebih lanjut, pasukan tambahan tersebut akan bergabung dengan 40.000 pasukan yang sudah ada di wilayah tersebut.
Jadi, jumlahnya meningkat sekitar 8.000, setelah Pentagon meningkatkan postur pasukan AS awal tahun ini, Al Arabiya melaporkan.
"AS telah mengamati perubahan dalam postur militer Israel di sepanjang perbatasan dengan Lebanon," kata sejumlah pejabat kepada Al Arabiya English selama akhir pekan.
Pada hari Senin (30/9/2024), pejabat AS mengatakan Israel tampaknya siap untuk melancarkan invasi tetapi tidak mengetahui rincian pasti dari rencana tersebut.
Baca juga: Hizbullah Bantah Klaim Israel soal Invasi Lebanon: Belum Ada Bentrokan dengan IDF
Situasi Timur-Tengah Terbaru
Berikut ini yang rangkuman peristiwa yang terjadi di Timur Tengah.
- Dikutip dari Al Jazeera, militer Israel telah mengumumkan dimulainya serangan darat di Lebanon selatan.
Sementara serangan udara terus berlanjut di seluruh negeri, termasuk di kota Daoudiya, tempat sedikitnya 10 orang tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah.
- Rumah Munir al-Maqdah, seorang brigadir jenderal di Brigade Syuhada Al-Aqsa yang bersekutu dengan Fatah di Lebanon, juga dibom di kamp pengungsi Ein al-Hilweh di Sidon, menewaskan lima orang.
- Laporan media lokal menunjukkan al-Maqdah selamat dari upaya pembunuhan Israel, tetapi putranya terbunuh dalam serangan itu, yang menandai serangan pertama – dalam pertempuran saat ini – oleh Israel terhadap kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon.
- Serangan mematikan militer Israel terus berlanjut di seluruh Gaza, termasuk di Kota Gaza, di mana sedikitnya enam orang tewas dalam serangan terhadap sebuah sekolah yang melindungi warga Palestina yang mengungsi.
- Dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Israel, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memperingatkan bahwa Iran akan menghadapi konsekuensi serius, jika melakukan serangan militer langsung terhadap Israel.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)