Sean 'Diddy' Combs hadapi lebih dari 100 gugatan baru terkait kekerasan seksual
Musisi rap Sean “Diddy” Combs menghadapi lebih dari 100 gugatan atas penyerangan seksual, pemerkosaan, dan eksploitasi seksual, kata…
Lebih dari 100 orang akan menggugat musisi rap Sean 'Diddy' Combs atas penyerangan seksual, pemerkosaan, dan eksploitasi seksual, kata seorang pengacara AS bernama Tony Buzbee.
Buzbee mengatakan bahwa beberapa orang yang diduga korban mencakup sejumlah anak di bawah umur. Bahkan ada yang mengaku dilecehkan saat berusia sembilan tahun.
"Ini masalah penting yang ingin kami tangani secara agresif," kata Buzbee kepada wartawan.
Erica Wolff, seorang pengacara yang mewakili Sean Combs, mengatakan bahwa rapper itu "secara tegas dan sepenuhnya" membantah tuduhan-tuduhan tersebut. Combs, kata Wolff, menyebut tuduhan-tuduhan itu "palsu dan memfitnah".
Berbicara dalam konferensi pers pada Selasa (01/10), Buzbee mengatakan bahwa dia dan timnya "tidak akan melewatkan satu hal pun demi menemukan pihak yang berpotensi bertanggung jawab" dalam dugaan pelecehan tersebut, atau "setiap individu atau entitas yang berpartisipasi atau mendapat manfaat dari perilaku mengerikan ini".
Di sisi lain, Wolff mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada BBC bahwa kliennya "berharap dapat membuktikan ketidakbersalahannya dan membela dirinya di pengadilan, di mana kebenaran akan terungkap berdasarkan bukti, bukan spekulasi".
Diddy telah ditangkap pada 16 September 2024 di sebuah hotel di Manhattan dan kini menjadi tahanan federal.
Apa saja gugatan terbaru terhadap Diddy?
Menurut Buzbee, yang memiliki izin praktik hukum di Texas dan New York, jumlah total terduga korban yang diwakilinya mencapai 120 orang. Sekitar 60 orang adalah laki-laki dan puluhan orang lainnya adalah perempuan yang berasal dari 25 negara bagian di AS.
Ia menambahkan bahwa 25 terduga korban yang diwakilinya adalah anak di bawah umur. Ini adalah pertama kalinya Sean 'Diddy' Combs dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Dugaan-dugaan tersebut mencakup rentang waktu antara 1991 hingga tahun ini. Lokasinya pun beragam, mulai dari Los Angeles, New York, hingga Miami, kata Buzbee.
Menurutnya, sebagian besar insiden terjadi setelah tahun 2015.
Sebagian besar penggugat, katanya, mengeklaim diperkosa setelah pesta yang diselenggarakan oleh Combs di tempat-tempat terkenal, serta rumah dan hotel.
Buzbee mengatakan pesta tersebut diadakan untuk merayakan perilisan album, atau pesta Malam Tahun Baru dan pesta Hari Kemerdekaan AS. Ada pula insiden yang terjadi saat acara audisi, kata Buzbee.