Pemimpin Baru Hizbullah, Naim Qassem: Gencatan Senjata dengan Israel Hanya Jika Syarat Kami Dipenuhi
Pemimpin baru Hizbullah, Naim Qassem mengatakan pendapatnya terkait gencatan senjata dengan Israel.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Garudea Prabawati
"Hizbullah telah mulai pulih dengan mengisi kekosongan, menunjuk pemimpin alternatif, dan memulai pekerjaan untuk mengatur segalanya," tegasnya.
Karena menggantikan Nasrallah, Qassem berjanji akan meneruskan perjuangan pemimpin Hizbullah sebelumnya ini.
“Program kerja saya merupakan kelanjutan dari program kerja pemimpin kami, Sayyed Hassan Nasrallah,” katanya.
Tidak hanya itu, ia juga berjanji akan menjadi garda terdepan dalam mendukung rakyat Gaza.
“Mendukung rakyat Gaza adalah tuntutan yang sah dan penting untuk melawan ancaman yang ditimbulkan Israel terhadap seluruh wilayah," tegasnya.
Geram dengan Israel, Qassem mengatakan bahwa zionis selalu melanggar hukum Internasional.
“Israel tidak pernah mematuhi Resolusi 1701, dan telah melanggar kedaulatan udara dan laut Lebanon sebanyak 39.000 kali,” katanya, mengacu pada resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengakhiri perang tahun 2006 dan menuntut penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Lebanon.
Sebagai informasi, Qassem dipilih oleh Dewan Syura Hizbullah untuk menggantikan Nasrallah pada hari Selasa (29/10/2024).
Sebelumnya, pria berusia 71 tahun ini menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal Hizbullah.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Naim Qassem, Hizbullah dan Israel