Singapura Dilanda Skandal Pencucian Uang Terbesar
Aset itu berasal dari 15 warga negara asing yang melarikan diri dari polisi dalam kasus pencucian uang terbesar di Singapura.
Editor: Hasanudin Aco
Lokasi tersebut meliputi bungalow Sentosa Cove; bungalow kelas bagus di Lewis Road, Third Avenue, Bishopsgate, Nassim Road, dan Ewart Park; dan kondominium di Tomlinson Road, Leonie Hill Road, dan Paterson Hill.
Kesepuluh orang yang dihukum adalah Su Haijin, Su Baolin, Vang Shuiming, Wang Dehai, Su Jianfeng, Chen Qingyuan, Su Wenqiang, Wang Baosen, Zhang Ruijin dan kekasihnya Lin Baoying.
Semuanya adalah warga negara China tetapi juga memegang kewarganegaraan negara seperti Kamboja, Dominika, Vanuatu, dan Turki.
Mereka dipenjara dan dideportasi.
Tidak Ada Klaim Aset
Kementerian Dalam Negeri Singapura mengatakan pada bulan Juli bahwa tidak ada pemerintah atau lembaga asing yang mengajukan klaim atas uang tunai dan aset yang disita dari 10 orang tersebut.
Asetnya meliputi mobil mewah, properti, jam tangan, tas tangan, perhiasan, alkohol, dan hiasan Bearbrick.
Sebanyak 24 orang lainnya tercantum dalam daftar yang diedarkan pihak berwenang kepada lembaga keuangan dan pedagang batu dan logam mulia, agar mereka melaporkan setiap transaksi yang melibatkan orang-orang ini.
Di antara 24 nama tersebut terdapat nama istri dan pacar dari 10 orang tersebut.
Daftar tersebut juga mencakup Su Yongcan dan Wang Huoqiang, yang keduanya telah menerima Red Notice dari Interpol atas tindak pidana pencucian uang. Keduanya termasuk di antara 17 orang yang masih buron.
Investigasi oleh The Straits Times mengungkap nama-nama individu lain yang terkait dengan kelompok tersebut, termasuk Su Fuxiang, Su Binghai, Su Shuiming dan Su Shuijun.
Pada bulan Agustus, sopir pribadi Su Binghai, Liew Yik Kit, 41, adalah warga negara Singapura pertama yang didakwa terkait kasus pencucian uang.
Liew diduga berbohong kepada polisi bahwa Su Binghai tidak meninggalkan barang berharga apa pun dalam kepemilikannya padahal sebenarnya ia memiliki empat mobil mewah milik pengusaha itu – Rolls-Royce Phantom, Rolls-Royce Cullinan, Ferrari F8 Spider, dan Ferrari Stradale.
Ia diduga membuang keempat mobil tersebut, menyebabkan polisi gagal menyitanya, dan menghalangi jalannya proses peradilan.