Tel Aviv Digertak AS, Gencatan Senjata Israel-Hizbullah Terjadi Dalam Dua Hari
Kabar setujunya Israel atas proposal gencatan senjata terjadi setelah pihak AS menggertak Tel Aviv untuk menyetujui gencatan senjata dengan Hizbulllah
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AS dilaporkan mendorong terjadinya gencatan senjata antara kelompok Hizbullah Lebanon dan Israel, yang mendapat dukungan penuh dari Washington dalam agresinya di Gaza dan Lebanon.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menuntut sebagai syarat untuk menyetujui gencatan senjata kebebasan untuk melakukan operasi militer di Lebanon selatan.
Kondisi ini, yang dipresentasikan seminggu yang lalu, telah ditolak oleh Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri, yang sebelumnya meninjau proposal AS.
Pada Rabu malam, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem mengatakan kalau Hizbullah telah menyampaikan komentarnya tentang proposal AS.
Dia menekankan bahwa masalah ini sekarang bergantung pada keseriusan Netanyahu dalam mencapai kesepakatan.
Qassem menegaskan kembali prinsip-prinsip Hizbullah dalam negosiasi.
“Kami sedang bernegosiasi dalam dua kondisi: pertama, penghentian lengkap dan komprehensif agresi Israel, dan kedua, pelestarian kedaulatan Lebanon,” katanya.
Dalam perkembangan terkait, Channel 14 Israel mengutip seorang pejabat senior Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa “Israel hampir mengakhiri perang di Lebanon, yang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.”
Pejabat itu menambahkan bahwa “perjanjian akan ditandatangani di hadapan Amerika dan akan bersifat sementara sebelum beralih ke perjanjian permanen dengan Lebanon.”
Laporan itu juga mengindikasikan bahwa pasukan Israel akan diarahkan untuk operasi di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Pejabat Israel lebih lanjut mencatat bahwa menghentikan pertempuran di Israel utara akan memulihkan stabilitas ekonomi dan membuka kembali wilayah udara untuk penerbangan.
Israel telah meningkatkan serangan udara di Lebanon terhadap apa yang diklaimnya sebagai target Hizbullah sebagai bagian dari perang selama setahun dengan kelompok Lebanon sejak dimulainya perang Gaza tahun lalu.
Lebih dari 3.600 orang telah tewas dalam serangan Israel di Lebanon, dengan lebih dari 15.300 terluka dan lebih dari 1 juta mengungsi sejak Oktober tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Israel memperluas konflik dengan meluncurkan serangan darat ke Lebanon selatan pada Oktober. 1 tahun ini.
(oln/Anews/*)