Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Didorong Krisis, Militer Israel Rekrut Gelombang Pertama Kaum Yahudi Ultra-Ortodoks ke Brigade IDF

Perekturan kaum Yahudi Ultra-Ortodoks ini menyusul keputusan kontroversial rezim Israel untuk mengakhiri pengecualian dinas

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Didorong Krisis, Militer Israel Rekrut Gelombang Pertama Kaum Yahudi Ultra-Ortodoks ke Brigade IDF
Tangkap layar CNN/kredit foto: Oded Balilty/AP/Berkas
Pria Yahudi Ultra-Ortodoks memblokir jalan raya selama protes terhadap perekrutan tentara di Bnei Brak, Israel, pada 27 Juni 2024. 

Militer Israel mengatakan pada hari Minggu kalau mereka akan merekrut lebih banyak orang sepanjang bulan untuk bergabung dengan mereka yang telah direkrut dalam pelatihan dasar.

“Dalam persiapan pembentukan brigade, proses persiapan yang ekstensif telah dilakukan, yang meliputi identifikasi dan pelatihan personel, penyesuaian kebijakan, renovasi pangkalan pelatihan, dan penyesuaiannya untuk mengakomodasi gaya hidup ultra-Ortodoks,” kata IDF.

Pemukim Yahudi di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv. Media berbahasa Ibrani, Haaretz menyatakan jumlah warga Israel yang bermigrasi ke luar negeri naik lima kali lipat sejak awal 2024.
Pemukim Yahudi di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv. Media berbahasa Ibrani, Haaretz menyatakan jumlah warga Israel yang bermigrasi ke luar negeri naik lima kali lipat sejak awal 2024. (khaberni/HO)

Eksodus ke Luar Negeri

Buntut perang yang kian memanas antara militer IDF dan Hamas beserta sekutunya, lebih dari 82.000 warga Yahudi meninggalkan negara Israel sepanjang tahun 2024.

Biro Pusat Statistik Israel mengatakan bahwa 82.700 orang meninggalkan Israel pada 2024. Jumlah ini melonjak dari sekitar 55.000 pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, hanya ada 23.800 orang yang kembali ke negara tersebut di periode yang sama.

“Angka resmi menunjukkan lebih dari 82.000 warga Israel telah meninggalkan negara itu pada tahun 2024 di tengah perang genosida Tel Aviv di Jalur Gaza,” kata Biro Pusat Statistik Israel  dikutip dari Anadolu.

Imbas eksodus massal itu, pertumbuhan penduduk Israel turun 1,1 persen pada tahun 2024.

Berita Rekomendasi

Angka itu turun dari 1,6 persen apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini jadi perlambatan pertama yang tercatat sejak tahun 2020 selama pandemi Covid-19.

Tak hanya itu, dampak dari kaburnya penduduk Israel dalam jumlah luar biasa itu juga berisiko membalik demografi di wilayah tersebut.

Gambarannya, saat ini ada sekitar 7,7 juta imigran Yahudi dari Eropa dan Timur Tengah di seantero wilayah Palestina yang kini menjadi wilayah Israel. Sementara itu, total populasi penduduk asli Palestina sekitar 7,5 juta. 

Biro Pusat Statistik Israel mencatat eksodus massal tahun ini mulai melonjak pada Juli lalu, dimana jumlah warga Israel yang meninggalkan negaranya secara permanen meningkat 285 persen setelah tanggal 7 Oktober 2023.

Itu menunjukkan peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Oktober 2023 dibandingkan periode yang sama tahun 2022.

Laporan terbaru mengenai eksodus warga Israel membenarkan data yang diterbitkan dua bulan setelah serangan 7 Oktober yang menunjukkan bahwa hampir setengah juta orang meninggalkan Israel.

Warga Israel Ogah Terlibat Perang

Biro tersebut tidak merinci alasan kepergian warga Israel tersebut.

Baca juga: Israel Sembunyikan 198 Jenazah Warga Palestina, LSM: Terdokumentasi Kuburan Berbatuan

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas