Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Anak Obesitas Tidak Perlu Diet, Dokter Sarankan Orangtua Lakukan Ini

Anak tetap boleh mengonsumsi makanan yang biasa asal dihitung kalori setiap makanan, sesuai kebutuhan.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Anak Obesitas Tidak Perlu Diet, Dokter Sarankan Orangtua Lakukan Ini
NET
Obesitas anak - Anak yang miliki berat berlebih atau obesitas rentan alami berbagai jenis penyakit, slah satunya diabetes, oleh karena itu, kadang kala orangtua mulai mengatur pola makan anak 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Anak yang miliki berat berlebih atau obesitas rentan alami berbagai jenis penyakit, slah satunya diabetes.

Oleh karena itu, kadang kala orangtua mulai mengatur pola makan anak.

Namun, ketika anak terlanjur alami obesitas, apakah perlu lakukan diet?

Terkait hal ini Dewan Penasehat Physician International Society for Pedriatric and Adolescents Diabetics (ISPAD), Prof Dr dr Aman Bhakti Pulungan, FAAP, FRCP (Hon) beri tanggapan.

Menurutnya, anak-anak tidak perlu diet, hanya saja orangtua perlu mengatur pola makan sesuai kebutuhan anak.

"Saya tidak mengatakan anak-anak harus diet, mereka makan tetap. Anak itu makan biasa saja, makanan rumah tangga tidak jadi masalah. Hanya gula saja harus dibatasi," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Sabtu (1/3/2023).

Baca juga: Mengenal Endoskopi Bariatrik, Tindakan Medis Alternatif Atasi Obesitas

BERITA REKOMENDASI

Misalnya anak usia umur 8 tahun, butuh 1800 kalori, namun biasanya diberikan 2500 kalori.

Setelah mengatur pola makan, orangtua memberikan makanan kembali ke 1800 kalori.

"Itu bukan diet berarti. Dia hidup normal. Tapi tidak boleh dikurangi 1800. Dia makan harus tiga kali sehari, protein, lemak, karbohidrat, semua harus cukup," paparnya lagi.

Lebih lanjut, prof Aman mengatakan untuk mengatur pola makan, orangtua bisa memberikan jenis makanan masakan rumahan.

Makanan ayam goreng tepung pun masih diperbolehkan, asal tidak selalu sering.

"Ayam (fast food) juga boleh, tapi ingat kan ada tepung.

Tepung ada gula,itu kan tidak pernah hitung," tegasnya.

Kesimpulannya adalah boleh mengonsumsi makanan yang biasa, asal dihitung kalori setiap makanan, sesuai kebutuhan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas