7 dari 10 Gigi Anak Indonesia Berlubang, Makanan Manis Tinggi Gula Penyebabnya
Gula yang berada di dalam rongga mulut bisa difermentasikan oleh bakteri menjadi asam. Inilah yang mengakibatkan gigi berlubang,
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 ungkapkan jika 7 dari 10 anak Indonesia memiliki gigi berlubang.
Salah satu penyebab gigi berlubang adalah akibat konsumsi makanan yang manis tinggi gula.
Hal ini diungkapkan oleh Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc.,
"Ini mungkin penyebabnya salah satunya konsumsi makanan yang manis tinggi gula itu memang semakin meningkat," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Rabu (13/9/2023).
Baca juga: Penyebab Sakit Gigi Setelah Konsumsi Makanan Manis, Alami Gigi Berlubang hingga Gingivitis
Gula yang berada di dalam rongga mulut bisa difermentasikan oleh bakteri menjadi asam.
Inilah yang melarutkan email gigi dan bisa mengakibatkan gigi berlubang.
Di sisi lain, masyarakat Indonesia kian rentan mengalami gigi berlubang akibat konsumsi gula yang semakin tinggi.
Bahkan di 2023, konsumsi gula per kapita diproyeksi meningkat hingga 9 persen dari 2019 .
Sayangnya, masyarakat belum paham dampak mengonsumsi gula terlalu tinggi dan bagaimana pencegahan gigi berlubang.
Berdasarkan Survei yang dilakukan Pepsodent sebanyak 66 persen orangtua khawatir anak-anak mereka mengonsumsi makanan yang manis.
"Tetapi kalau dilihat lagi ternyata 58 persen dari mereka harus apa ya. Mana sih yang memang harus dilakukan untuk mencegah, mengurangi konsumsi dan dampaknya pada kesehatan gigi dan mulut," jelas drg Mirah.
"Jadi memang edukasi untuk masyarakat itu terus-menerus dilakukan, kita tidak boleh bosan," pungkasnya.
Untuk itu, dengan tema "Senyum Indonesia, Gigi Kuat Mulut Sehat", Unilever Indonesia melalui Pepsodent bersama 65 Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) hadirkan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023.
Kegiatan dimulai September hingga Februari 2024 di seluruh Indonesia dengan berbagai keistimewaan.
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan di antaranya perawatan gigi gratis di seluruh Fakultas Kedokteran Gigi & Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan di Indonesia.
Selain itu ada layanan teledentistry gratis sebagai bagian upaya pemerataan layanan konsultasi gigi dan mendukung transformasi teknologi kesehatan Kemenkes RI.
Edukasi kesehatan gigi dan mulut ke 250.000 anak melalui Program Sekolah yang lebih inklusif karena juga memberi manfaat bagi anak-anak berkebutuhan khusus.