7 Tanda Batuk pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orang Tua
Pada dasarnya batuk adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh. Namun, ada tanda yang perlu diwaspadai agar tidak berujung fatal.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Batuk bisa jadi kawan bagi anak. Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hal ini diungkapkan oleh Dr Rina Triasih, M.Med (Paed), Ph.D, Sp.A(K).
"Pada dasarnya batuk adalah kawan kita. Salah satu mekanisme pertahanan tubuh," ungkapnya dalam media briefing virtual yang diselenggarakan oleh IDAI, Kamis (22/2/2024).
Ada sesuatu yang berada di saluran napas, dan biasanya tidak ada.
Misalnya, saluran pernapasan kemasukkan bulu binatang, debu, asap atau ada lendir dalam jumlah yang banyak.
Baca juga: Anak Batuk, Pilek hingga Alami ISPA di Masa Pandemi, Orangtua Jangan Panik, Lakukan Hal Ini
"Kalau jumlah berlebihan tubuh otomatis akan mempunyai refleks mengeluarkannya. Supaya yang di atas (benda asing) tidak masuk ke paru-paru," jelasnya.
Batuk bertugas melemparkan segala sesuatu yang seharusnya tidak ada di saluran napas.
Menurut dr Rina, batuk jenis ini jangan dilawan.
"Supaya orangtua tidak khawatir kalau anak batuk 1 -3 kali. Karena mekanisme tubuh yang normal, melindungi saluran napas bawah supaya tidak mengalami gangguan," imbuhnya.
Lantas kapan orangtua perlu waspada saat anak batuk? Dr Rina pun bagikan tujuh tanda batuk yang perlu diwaspadai pada anak.
1. Batuk disertai sesak napas
Ini bisa menjadi gejala anak mengalami radang paru atau pneumonia .
"Terjadi karena si kuman tadi atau benda asing itu sudah masuk ke alveulos. Sehingga terjadi gangguan pertukaran oksigen dan monoksida sehingga napas menjadi cepat," jelasnya.
Alveolus adalah tempat paru-paru dan darah bertukar oksigen dan karbon dioksida selama proses menghirup dan menghembuskan napas.