Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

6 Cara Cegah Penyakit Jantung Koroner, Mulai Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi  hingga Kelola Stres

Dibandingkan dengan obat atau alat-alat canggih kedokteran untuk penyembuhan, peranan gaya hidup yang benar jauh lebih penting.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
zoom-in 6 Cara Cegah Penyakit Jantung Koroner, Mulai Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi  hingga Kelola Stres
Pixabay/Pexels
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Heart & Vascular Center Bethsaida Hospital Prof dr Dasaad Mulijono mengatakan, masalah jatuh sakit umumnya bukan disebabkan faktor genetik atau nasib yang buruk, tetapi salah dalam gaya hidup.

Bahkan, dibandingkan dengan obat atau alat-alat canggih kedokteran untuk penyembuhan, peranan gaya hidup yang benar jauh lebih penting.

Dasaad Mulijono berpendapat penyakit dapat muncul akibat mengonsumsi makanan yang salah atau karena gaya hidup yang salah dan ternyata 90 persen dari penyebab sumbatan jantung koroner dapat dicegah dengan cara melakukan gaya hidup sehat.

Dasaad membeberkan bahwa setidaknya gaya hidup sehat yang dapat membantu mencegah penyakit jantung koroner.

"Pemenuhan kebutuhan nutrisi sangat penting dan kita menyarankan pasien itu yang basicnya makanan itu sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian," ujar Dasaad kepada wartawan saat peluncuran Women’s Health Center, serta Heart & Vascular Center yang akan mulai beroperasi pada Agustus 2024 di  Bethsaida Hospital Gading Serpong, Rabu (31/7/2024).

 
Dikatakannya, berolahraga sangat penting untuk membantu mencegah penyakit jantung koroner minimal 150 menit dalam seminggu.

BERITA TERKAIT

Ia juga mengingatkan agar mengontrol stres untuk gaya hidup sehat yang dapat membantu mengurangi potensi penyakit jantung koroner.

Baca juga: Cara Mengetahui Gejala Penyakit Jantung Koroner dengan Jalan Kaki

"Juga  cukup tidur karena bisa mencegah banyak penyakit. Jadi jangan kita kerja terus akhirnya jatuh sakit," katanya.

"Stop merokok harus dilakukan," sambung dr. Dasaad.

Faktor lainnnya adalah memastikan hubungan baik dengan lingkungan sekitar dan mempunyai support sistem, termasuk dari dokter. 

"Dia butuh dukungan daripada sosialnya, temennya, dan dokternya," ungkap dr. Dasaad.

Untuk menunjang itu, ia mengatakan bahwa penting adanya Lifestyle Medicine di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia.

Melihat pentingnya lifestyle ini, Dassaad mendirikan Bethsaida's Heart & Vascular Center melalui Lifestyle Medical Center yang telah membantu mencegah dan mengatasi sumbatan jantung serta komplikasi pemasangan stent.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas