Segera Bertemu Puan Maharani, Cak Imin: RI 1 Harga Mati
Muhaimin Iskandar menegaskan tetap ingin mencalonkan diri sebagai calon presiden pada Pilpres 2024, terlepas dengan siapapun PKB berkoalisi.
Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa dirinya tetap ingin mencalonkan diri sebagai calon presiden pada Pilpres 2024, terlepas dengan siapapun PKB berkoalisi.
Awalnya, Muhaimin Iskandar mengatakan sampai saat ini pihaknya masih menunggu PDIP untuk mencocokkan waktu bertemu dengan Puan Maharani.
"Mbak Puan yang minta ketemu saya. Nah nunggu dia, cocok-cocokkan waktu. Saya bisa kapan, dia bisa kapan," kata Cak Imin sapaan karibnya di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (13/9/2022).
Cak Imin tak membantah jika pertemuan tersebut akan berlangsung pada pekan ini.
"Tapi yang jelas, saya sama Pak Prabowo bersepakat kita membuka diri untuk berkomunikasi dan mengajak partai lain," kata dia.
Namun, Cak Imin menegaskan bahwa dirinya tetap menargetkan jadi capres dalam koalisi tersebut.
"Kalau saya enggak di situ ya enggak usah koalisi, ngapain? RI 1 harga matilah," kata Cak Imin
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar Usung Politik Kesejahteraan di Pemilu 2024
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengusung politik kesejahteraan pada pemilihan umum (pemilu) 2024.
Hal itu diungkapkan Cak Imin di sela-sela peluncuran bukunya berjudul 'Visioning Indonesia, Arah Kebijakan dan Peta Jalan Kesejahteraan' di The Dome Senayan Park, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2022).Menurutnya, politik kesejahteraan mestinya terus didengungkan untuk mewujudkan keadilan sosial.
"Politik kesejahteraan ini harus terus didengungkan agar kesenjangan antara cita-cita keadilan sosial yang normatif, tingkat kesejahteraan ini tidak senjang dengan apa yang menjadi realitas," kata Cak Imin.
Cak Imin mengatakan untuk mewujudkan politik kesejahteraan itu maka perlu adanya konsistensi dari negara.
"Negara harus menjadi pelindung kekuatan pasar, dari kekuatan masyarakat dari pasar. Negara juga harus menjadi pemberdaya masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Sindir KIB dan Gerindra-PKB, Demokrat: Bentuk Koalisi tapi Capresnya Belum Jelas
Melalui peluncuran buku itu, ia berharap menjadi inspirasi bagi seluruh kalangan pengambil kebijakan.
"Melalui launching hari ini bisa menjadi inspirasi semuanya lah, terutama saya sebagai politisi, anak buah saya di kabinet dan di legislatif," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan visi kesejahteraan itu merupakan salah satu upaya yang diusungnya pada pemilu mendatang.
"Ini salah satu dari rangkaian politik kesejahteraan yang memang saya usung benar. Kita usung menjadi politik kebijakan yang konsisten terhadap pasal 33 UUD bahwa rakyat harus punya aset bahwa rakyat harus mendapatkan modal berproduksi," imbuhnya.