Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Respons NasDem soal Golkar Andalkan Rekam Jejak Airlangga Hartarto untuk Pilpres 2024

Wakil Ketua Umum Partai NasDem tak merasa tersinggung soal pernyataan Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga terkait partainya mengandalkan rekam jejak

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Respons NasDem soal Golkar Andalkan Rekam Jejak Airlangga Hartarto untuk Pilpres 2024
Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem, Ahmad Ali di Jakarta Convention Center, Rabu (9/11/2022). 

Laporan Reporter Tribunnews.com,  Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali tak merasa tersinggung soal pernyataan Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga terkait partainya mengandalkan rekam jejak dan bukan pencitraan dalam memilih ketum mereka Airlangga Hartarto sebagai capres.

“Mungkin yang dia maksud bukan dari NasDem, mungkin calon yang lain. Buat apa kita permasalahkan,” kata Ali kepada wartawan, Selasa (24/1/2023).

Ali mengatakan, sudah tugas Airlangga sebagai Menkoperekonomian untuk bekerja.

Sehingga wajar, dikatakan Ali, jika Golkar berpandangan bahwa capresnya saat ini sibuk kerja bukan pencitraan.

“Kalau Pak Airlangga hari ini sibuk ngurus kerja karena dia menteri. Jadi tugasnya dia kerja dululah karena tanggung jawab dia,” ujar Ali.

Namun, dia menegaskan, antarparpol sebaiknya tidak saling serang dan sindir.

Berita Rekomendasi

"Kita saling menghargai saja,” pungkas dia.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga tak mempersoalkan elektabilitas ketua umum partainya Airlangga Hartarto yang masih berada di bawah bakal calon presiden lain.

Menurut Lamhot, Airlangga yang menjabat Menteri Koordinator Perekonomian RI itu tengah fokus membenahi perekonomian Indonesia.

"Pak Airlangga itu fokus kerja. Jadi tidak seperti orang lain yang sibuk dengan pencitraan. Tren elektabilitasnya juga kalau kita lihat dari waktu ke waktu kan naik," kata Lamhot kepada wartawan, (23/1/2023).

Legislator Komisi VII DPR RI itu menilai elektabilitas bukanlah sebagai satu-satunya pegangan di Pemilu tahun depan.

Dikatakan Lamhot, hasil survei bisa dilihat usai  seluruh calon presiden terdaftar di Komisi Pemeilihan Umum (KPU) yang jatuh pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.

"Kalau sudah terdaftar kan ada keterbatasan pilihan, kalau sekarang kan banyak pilihan, maka angkanya tersebar ke mana-mana, dan patut diingat Airlangga tidak punya dosa politik," ujar dia.

Baca juga: Golkar Riau hingga Sumut Nyatakan Sikap Dukung Airlangga Hartarto Capres di Pemilu 2024

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas