Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bela Anies Baswedan, NasDem Minta PDIP Tak Bandingkan Surabaya dan Jakarta

Hermawi Taslim minta PDIP tak bandingkan pembangunan antara DKI dengan Surabaya, Surabaya lebih tepat dibandingkan dengan Kepulauan Seribu dan Jakut.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Bela Anies Baswedan, NasDem Minta PDIP Tak Bandingkan Surabaya dan Jakarta
TRIBUNJATIM.COM/Yusron Naufal Putra
Momen bakal calon Presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan saat bertemu kalangan relawan di Surabaya, Jumat (17/3/2023). Wakil Sekretaris Jenderal NasDem, Hermawi Taslim, meminta PDIP agar tak membandingkan pembangunan antara DKI Jakarta dengan Surabaya. Menurut Hermawi, Surabaya lebih tepat ketika dibandingkan dengan Kepulauan Seribu dan Jakarta Utara. 

"Tetapi ketika menunjukan sebagai antitesa terhadap hal-hal baik, kan kita tahu antitesa berlawanan dengan hal baik apa hasilnya," sambung Hasto.

PDIP Sindir Safari Anies

Hasto menyindir mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang baru menggelar safari di Jawa Timur. Hasto membandingkan keberhasilan antara Jakarta dan Kota Surabaya.

Untuk diketahui, Anies yang juga bacapres dari Koalisi Perubahan itu melakukan serangkaian kegiatan di Jawa Timur selama tiga hari.

Rangkaian kegiatan Anies dipusatkan di Surabaya dan Sampang Madura.

"Safarinya kan sepi. Karena tahu Kota Surabaya selama ini siapa yang membangun. Dan orang datang dengan gagasan-gagasan yang tidak relevan, kan masyarakat Surabaya bisa menilai," kata Hasto disela kegiatan di Surabaya, Minggu (19/3/2023).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto. (Fersianus Waku)

Dikatakan Hasto, masyarakat Kota Pahlawan sudah bisa berpikir tentang kapasitas dan kinerja seorang figur.

Berita Rekomendasi

"Kalau hebat majukan dulu Jakarta lebih hebat dari Surabaya, baru datang ke Surabaya, kira-kira kan gitu," ucapnya.

Hasto tidak spesifik menilai apakah safari Anies merupakan bagian dari 'nyolong' start kampanye. Menurutnya, biarkan masyarakat yang menilai.

Di samping itu, Hasto mengaku yakin masyarakat tahu kapasitas pemimpin. "Rakyat akhirnya yang akan menilai," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas