Gabung PSI, Ade Armando Akan Maju Caleg DPR RI Raup Suara Pemilih Milenial
Berdasarkan pertimbangan bersama, Ade bersama PSI melihat kriteria pemilih di dapil di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Luar Negeri
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Suamampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ade Armando sudah memantapkan diri menjadi calon anggota legislatif dengan bergabungnya ia ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Hal ini Ade sampaikan kepada awak media usai konferensi persnya di Kantor DPP PSI, Jakarta, sebagai pernyataan resmi bergabungnya Ade ke PSI, Selasa (11/4/2023).
Baca juga: Gabung PSI, Ade Armando Pensiun Dini Jadi Dosen UI
"Saya adalah calon legislatif anggota parlemen. Calon legislatif kan, DPR, dapilnya Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Luar Negeri," kata Ade.
Tidak tanpa alasan, berdasarkan pertimbangan bersama, Ade bersama PSI melihat kriteria pemilih di dapil yang ia pilih itu
"Gini, urukan pertimbangan-pertimbangan strategis ya kira-kita saya akan memperoleh dukungan dari mana, diharapkan terutama dari luar negeri," jelas Ade.
"Dari kita tahu lah karakter pemilih di luar negeri berbeda, siapa tahu saya bisa menarik suara-suara kalangan tersebut," tambahnya.
Terlebih, tambah Ade, ia diharapkan dapat menarik suara dari kalangan milenial.
Baca juga: Suara Ade Armando Tercekat Saat Ceritakan Kejadian Pengeroyokan yang Jadi Alasannya Masuk PSI
Sebagai informasi Ade baru saja bergabung menjadi kader PSI hari ini.
Alasan Ade bergabung tak lepas kaitannya pascaperistiwa yang menimpa dirinya tepat satu tahun lalu ketika ia dikeroyok massa saat demo menolak tiga periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ade melihat ada dua isu besar yang dihadapi Indonesia saat ini dan harus dilawan. Dua isu ini ia percayai dapat dihadapi bersama PSI.
Baca juga: Dukung Ganjar Pranowo Capres, Ade Armando Gabung PSI
"Ada dua isu besar yang saya percaya dihadapi Indonesia, dan itu harus dilawan melalui partai politik dan DPR. Pertama korupsi, kedua intoleransi," tegasnya.
"Ini semua harus diubah. Dan cara untuk mengubahnya adalah dengan masuk ke dalam parlemen," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.