Pengamat Respons Isu Golkar Buat Koalisi Baru: Sah Saja untuk Hadirkan Banyak Pilihan Bagi Rakyat
Ujang mengatakan, wacana koalisi baru yang disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin, itu sah-sah saja.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Muhammad Zulfikar
"Berkoalisi itu, maju di Pilpres itu, ingin menang. Nah indikator, parameter, ukuran untuk menang itu tingginya elektabilitas bagi siapapun."
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin mengklarifikasi pernyataannya kalau Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto cocok menjadi calon wakil presiden atau Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Nurul mengatakan pernyataannya tersebut bukan merupakan sinyal dukungan Golkar kepada capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.
Baca juga: Pengamat Menilai Golkar Partai Besar Harus Berani Buat Poros Sendiri pada Pilpres 2024
"Enggak, kalau tadi kan saya mengibaratkan bahwa keberadaan Pak Airlangga Hartarto itu sebagai tokoh perekonomian dan dia kan pemikirannya tentang perekonomian itu sangat kuat dan mewarnai perekonomian di Indonesia pada saat ini," kata Nurul saat ditemui usai menghadiri diskusi bertajuk Potensi Penyebaran Misinformasi dalam Pemilu 2024, di Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Menurut Nurul, kemampuan dan kinerja yang dimiliki Airlangga di bidang perekonomian itu bisa menjadi kekuatan tambahan jika nantinya mendampingi calon presiden manapun.
"Jadi siapapun capresnya, saya kira Pak Airlangga itu bisa mendampingi atau bahkan jika koalisinya adalah koalisi Dji Sam Soe dan terbentuk koalisi baru, Pak Airlangga bisa menjadi kandidat capres juga," jelasnya.
Sehingga, menurutnya, Partai Golkar memiliki pemimpin yang 'dibutuhkan' rakyat Indonesia, bukan yang 'diinginkan'.
"Jadi apa yang kami tekankan, yang kami jual adalah cari yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan, tapi yang dibutuhkan," kata Nurul.