Golkar Bantah Adanya Intervensi dari Presiden Jokowi, Minta PDIP Klarifikasi Sendiri ke Kadernya
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Nurdin Halid buka suara soal dugaan intervensi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dalam urusan Pilpres 2024.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Meskipun pemerintah menyatakan tidak akan mengintervensi Pilpres 2024, tapi menurut Djarot bukti-bukti yang ada justru menunjukkan sebaliknya.
Salah satu buktinya yakni informasi yang diterima Djarot terkait Mensesneg yang menjadi tangan kanan Presiden Jokowi untuk bisa melobi hingga menekan Ketum Parpol.
"Dari apa yang saya baca misalnya, seorang Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara) menjadi kepanjangan tangan dari 'Pak Lurah' untuk bisa melobi, menekan Ketum Ketum partai. Ini terjadi," ujar Djarot.
Meski demikian Djarot enggan menyebut siapa Ketum Parpol yang dimaksudnya itu.
Baca juga: Khawatirkan Konflik Jokowi-PDIP, Pengamat Sebut Menteri PDIP Kini dalam Posisi Sulit
Bantah Gibran Sudah Gabung Golkar
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid membantah rumor bahwa bakal cawapres Prabowo Subianto sekaligus putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, telah menjadi kader Golkar.
Menurut Nurdin, Gibran sampai saat ini tetap "merah" atau masih menjadi kader PDIP.
Oleh sebab itu, Nurdin menyebut rumor Gibran sudah "kuning" atau berpindah ke Golkar tidak benar.
"Sekarang ada isu bahwa Gibran dicalonkan karena sudah kuning (Golkar). Itu enggak. Gibran tidak jadi kuning. Sampai sekarang Gibran tetap merah, PDIP," kata Nurdin Rabu malam, (1/11/2023).
Dia kemudian menyinggung pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta kader PDIP untuk keluar jika bermain dua kaki.
Baca juga: Dari Polemik Petugas Partai, Isu Jokowi Ketua Umum PDIP hingga Gibran Dicap Pembangkang
Menurut Nurdin, persoalan Gibran bisa diselesaikan dengan mudah oleh internal PDIP.
"Oleh karena itu, bahwa sebetulnya sangat mudah, internal partai PDIP selesaikan secara internal, kita tidak boleh ikut campur," kata Nurdin.
Nurdin menyebut partai berlambang pohon beringin itu tidak akan mencampuri urusan di dalam internal PDIP.
Kemudian, Nurdin mengungkap alasan Golkar memilih mendukung Gibran sebagai bakal cawapres Prabowo.
"Oleh karena itu, saya menegaskan bahwa Gibran itu adalah belum menjadi kader Partai Golkar. Kenapa Golkar mencalonkan? Itu adalah strategi dalam memenangkan pemilu," ujar dia.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Febri Prasetyo)(Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)