Tiga Cara Intelijen Asing Ikut Cawe-cawe di Pilpres 2024, Ini Modus yang Bisa Dipakai
Polisi mengantisipasi kemungkinan adanya campur tangan atau intervensi intelijen asing pada Pemilu dan Pilpres 2024.
Editor: Hasanudin Aco
Dipertanyakan Komisi III DPR
Soal keterlibatan pihak asing ditanyakan Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS Aboe Bakar Alhabsy dalam rapat itu.
Dia mempertanyakan adanya isu kegiatan operasi intelijen asing di Indonesia, terhadap pasangan capres-cawapes tertentu di Pilpres 2024.
Aboe mengatakan, dalam pemaparan Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran halaman 35, disebutkan ada kegiatan operasi intelijen asing yang terjadi.
"Di bahan halaman 35, Pak. Disampaikan adanya bentuk kegiatan operasi intelijen asing di Indonesia. Antara lain memberikan bantuan dana secara clandestine (gelap) terhadap koalisi capres dan cawapres tertentu, tolong digarisbawahi," ujar Aboe Bakar.
Anggaran Pemilu
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyiapkan anggaran Rp2,5 triliun untuk digunakan dalam operasi pengamanan Pemilu 2024.
Komjen Pol Fadil Imran mengatakan dana Rp2,5 triliun it yang dibagi menjadi dua tahun anggaran dan digunakan untuk tiga giat operasi untuk menjamin keamanan Pemilu 2024.
"Kegiatan operasi Mantap Brata, didukung oleh Dipa Polri, dibagi menjadi dua tahun
anggaran yaitu 2023 dan 2024 dengan jumlah 2 triliun 500 miliar Rupiah," kata Fadil.
Kata Fadil, dari dua tahun anggaran itu kembali dibagi menjadi dua bagian kembali tiap
tahunnya.
Di mana untuk tahun 2023 akan dialokasikan dana total Rp1,5 triliun.
"Selanjutnya per tahun dibagi menjadi dua bagian yaitu untuk Operasi Mantap Brata
Pusat di Mabes Polri dan untuk Operasi Mantap Brata di 34 Polda dengan bagian, Rp
1,5 triliun untuk tahun 2023 dengan alokasi Rp64,7 miliar untuk operasi pusat dan
Rp937 miliar untuk wilayah Polda atau operasi daerah," beber dia.
Sementara sisanya, yakni senilai Rp1 triliun akan dialokasikan untuk anggaran di tahun
2024.
Pembagiannya serupa yakni untuk operasi di Mabes Polri dan 34 Polda atau
operasi di daerah.