Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fachrul Razi Ungkit Pencopotan Dirinya Dari Kursi Menteri Agama, Istana dan Stafsus Menag Bereaksi

Fachrul Razi mengungkit pencopotan dirinya dari kursi Menteri Agama pada 2020 lalu. Ia menduga dirinya dicopotberkaitan dengan pembubaran FPI.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Fachrul Razi Ungkit Pencopotan Dirinya Dari Kursi Menteri Agama, Istana dan Stafsus Menag Bereaksi
Tribunnews/Jeprima
Eks Menteri Agama, Fachrul Razi. Istana dan Staf Khusus Menag bidang Media dan Komunikasi Publik memberikan tanggapan atas penyataan Fachrul Razi baru-baru ini. 

Melalui proses transformasi digital, koneksi jaringan internet yang menjadi basis layanan Kemenag kini sudah menjangkau hingga tingkat KUA Kecamatan dan 24 MAN Insan Cendekia.

Institusi ini juga telah mengembangkan Satu Data Kementerian Agama.

Untuk memudahkan akses publik, disiapkan juga call center dan WA center 'Salam Kemenag'.

Kemenag juga telah merilis aplikasi Pusaka Kementerian Agama. Aplikasi SuperApps yang mengintegrasikan berbagai layanan keagamaan, termasuk bagi sahabat disabilitas.

Tugas lain yang diemban adalah menguatkan moderasi beragama.

Sejak awal menjabat, Gus Men sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas berkomitmen menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan menyalahgunakannya sebagai aspirasi politik praktis.

Beragam tindakan yang diskriminatif juga harus dihindari.

Berita Rekomendasi

Gus Men sering mengutip pesan Sayidina Ali bahwa mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan.

"Gus Yaqut tidak ingin dari Kementerian Agama justru muncul sikap atau cara diskriminatif antara satu agama dengan yang lain," ujarnya.

Untuk itu, Gus Yaqut juga mendapat tugas untuk meningkatkan ukhuwah atau persaudaraan, baik ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama warga bangsa), maupun ukhuwah basyariah (persaudaraan sesama manusia).

Sementara ukhuwah wathaniyah, ujar dia, mesti dibangkitkan lagi karena kemerdekaan Indonesia diraih atas perjuangan semua umat beragama, baik Muslim, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, dan lainnya.

Tugas yang tak kalah penting adalah meningkatkan ukhuwah basyariyah atau persatuan sesama umat manusia.

Di sinilah pentingnya menjadikan agama sebagai inspirasi bagi kerukunan dan perdamaian. (Tribunnews.com/ Taufik ismail/ Rina Ayu/ kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas