Strategi 3 Capres Gaet Suara Gen Z dan Milenial di Pilpres 2024: Gemoy hingga One Piece
Mayoritas pemilih di Pilpres 2024 ini didominasi oleh kalangan milenial dan Gen Z.
Editor: Hasanudin Aco
Hafsah L Khairunnisa, seorang Gen Z pendukung Anies, mengatakan ia menyukai cara Anies berbicara di hadapan umum dan citra yang sudah dibentuk juga menurutnya cocok dengan generasi muda sekarang.
“Kalau calon yang lain banyak yang mencari sensasi, antara jadi lucu atau lugu. Tapi kalau menurutku Anies itu lucu juga, kekinian tapi tidak melupakan bahwa dia punya peran dan profil yang harus dihargai,” ujar Hafsah.
Ia mengambil contoh ketika Anies mengunggah foto dirinya hendak menonton serial anime One Piece dengan keluarga.
Meskipun banyak yang menganggap itu hanya upaya untuk menggaet orang muda, menurut dia itu tidak menjadi masalah.
“Tujuannya mau menunjukkan kepada kita bahwa dia tidak ketinggalan zaman. Dia juga mengikuti tren. Jadi mungkin tujuannya bikin warga Indonesia merasa bestie (teman dekat),” kata Hafsah.
Walaupun, ia sendiri merasa bahwa generasinya seharusnya bisa lebih kritis terhadap ‘citra media sosial’ yang terbangun oleh masing-masing calon. Supaya tidak hanya percaya dengan ‘hal-hal positif’ yang dibangun lewat konten.
2. Strategi Prabowo-Gibran
Dalam beberapa hari terakhir, papan iklan yang memperlihatkan sosok capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka dengan wujud ilustrasi pipi gembul terlihat di beberapa lokasi di Jakarta termasuk di Pasar Minggu.
Gambar itu biasa dibarengi dengan slogan ‘Presidenku Gemoy’, sebuah julukan yang melekat pada sang Menteri Pertahanan RI.
Di media sosial TikTok, gambar tersebut ikut disebarluaskan dan sudah menjadi ciri khas dalam kampanye Prabowo-Gibran.
Padahal, pengamat BRIN mengatakan citra ‘gemoy’ tersebut bertolak belakang dengan citra Prabowo pada Pemilu 2014 dan 2019 yang terkesan galak, tegas dan ketus dalam pembawaannya. Kini, ia sering terlihat berjoged-joged di panggung dan tersenyum santai.
“Karena kita melihat bagaimana dia di 2014, 2019, yang keras seperti itu. Saya lihat branding Pak Prabowo yang gemoy, lucu, approahable sedang dibangun teman-teman TPN,” ujar peneliti Nina Andriana dari BRIN.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Pemilih Muda (Fanta) Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi, mengaku sebutan ‘gemoy’ pada Prabowo muncul dengan sendirinya di tengah para pendukung di media sosial.
“Saat itu ada video Pak Prabowo yang sedang berjoged, kemudian dikomentari salah seorang netizen di TikTok, yang lebih dimainkan teman-teman Generasi Z. Komennya saat itu adalah gemoy, ‘Pak Prabowo Gemoy’, dan itu menjadi viral,” kata Dedek Prayudi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.