Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ganjar Pranowo Tekankan Pentingnya Diplomasi Internasional Atasi Persoalan Pengungsi Rohingya

Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo bisacara soal pengungsi Rohingya yang saat ini menjadi sorotan.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ganjar Pranowo Tekankan Pentingnya Diplomasi Internasional Atasi Persoalan Pengungsi Rohingya
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo melakukan sarapan bersama warga di Pasar Proyek Lama, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023). Dalam rangkaian kampanye di Bekasi, Ganjar menyempatkan sarapan bersama warga serta mendengarkan berbagai keluhan dan aspirasi pelaku UMKM sekitar. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

"Pengungsi dari Rohingya itu yang sebenarnya mau menuju ke negara lain.  Menurut konvensi PBB, yang harus memberikan perlindungan sebenarnya negara-negara yang menandatangani UNHCR. Nah, Indonesia tidak menandatangi itu," kata Mahfud saat ditemui awak media di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (14/12/2023).

Dengan tidak adanya perjanjian yang ditandatangani oleh Indonesia dalam UNHCR itu maka kata dia, republik ini tidak memiliki tanggung jawab atas hal itu.

Karenanya, Mahfud secara tegas menyatakan, sejatinya Indonesia berhak mengusir seluruh pengungsi Rohingya.

"Sebenarnya berhak membuang, Indonesia berhak mengusir menurut hukum internasional," kata dia.

Akan tetapi, karena diplomasi Indonesia merupakan negara yang mengedepankan kemanusiaan, maka pemerintah menerima para pengungsi tersebut.

Hanya saja, kondisi itu kata calon wakil presiden RI (cawapres) nomor urut 3 itu, kian hari kian tidak terkontrol sehingga menyebabkan makin banyaknya pengungsi Rohingya yang datang ke Indonesia.

"Tapi, diplomasi Indonesia adalah diplomasi kemanusiaan, sehingga semua yang datang ditampung," kata dia.

Berita Rekomendasi

"Ini sudah bertahun tahun malah bertambah, terus ditampung di sana, bertambah lagi, ditampung di sana, bertambah lagi," sambung Mahfud.

Bahkan, Mahfud mengaku mendapatkan laporan atau keluhan dari masyarakat yang merasa pemerintah harusnya memperhatikan warga sendiri.

Sebab, masih banyak warga Indonesia yang merasa miskin, namun pemerintah tetap membiarkan pengungsi Rohingya masuk.

"Sekarang ini masyarakat lokalnya sudah mulai protes 'pak kami juga miskin, kenapa nampung orang?' kita katakan ini tugas kemanusiaan negara," kata dia.

"Oleh sebab itu sekarang kita tetap amankan sekarang di suatu tempat dan masih akan dicarikan tempat penampungan sementara. saya katakan penampungan sementara," tukas Mahfud.

Seperti diberitakan, pada Minggu (10/12/2023), sekitar 400 orang pengungsi Rohingya yang menumpang dua kapal berbeda, berlabuh di daratan Provinsi Aceh.

Menurut Badan Pengungsi PBB (UNHCR), jumlah pengungsi Rohingya yang mendarat di Indonesia sejak November 2023 tercatat sebanyak 1.200 jiwa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas