Kelakar Airlangga Hartarto saat Ditanya Dukungan Jusuf Kalla untuk AMIN: Di Kami Ada Erwin Aksa
Airlangga Hartarto menyatakan kalau dukungan politikus senior Golkar Jusuf Kalla, terhadap pasangan Anies-Cak Imin tak akan berpengaruh pada Golkar.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan kalau dukungan politikus senior Golkar Jusuf Kalla (JK), terhadap pasangan Anies-Cak Imin tak akan berpengaruh pada Golkar.
Sebab kata Airlangga, pemberian dukungan dari JK kepada Anies-Cak Imin merupakan hak politik pribadi.
"Tidak pengaruhi Golkar, beliau kan punya preferensi dan kita hargai itu," kata Airlangga kepada awak media saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Dalam posisi ini, Airlangga berkelakar, meski JK tidak berada pada barisan yang mendukung Prabowo-Gibran sebagaimana sikap Partai Golkar, namun di Golkar masih ada sosok bernama Erwin Aksa.
Hanya saja, Airlangga tidak membeberkan secara detail maksud dari pernyataannya itu yang membandingkan posisi Erwin Aksa dengan JK.
Bahkan, saat disinggung soal adanya pembagian gerbong di kubu Golkar, Airlangga tidak merespons dengan gamblang.
"Di tempat kita kan ada mas Erwin Aksa. Mas Erwin jadi caleg Golkar. Nah itu, Golkar," kata Airlangga.
Terpenting kata dia, secara tegas Partai Golkar masih tetap konsisten mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Ya kalau Partai Golkar sih terus konkrit mendukung pak Prabowo dan mas Gibran," kata Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga juga menegaskan, sejatinya seluruh elemen atau kader yang ada di Golkar telah sepakat dan konsisten terhadap keputusan tersebut.
"Tentu kalau secara struktural seluruh dewan di Partai Golkar semuanya firm (dukung Prabowo-Gibran)," beber dia.
Perihal dengan potensi atau perebutan suara Partai Golkar dengan basis pendukung JK, Airlangga tak mengkhawatirkan.
Menko Perekonomian RI itu beranggapan kalau memang sejatinya sudah sejak lama JK memiliki basis suara tersendiri, Partai Golkar pun demikian.