Akademisi Harap Isu Lingkungan pada Debat Cawapres Dibahas Secara Berkualitas
Menjelang debat, Salvatore menyoroti masih kurangnya kampanye negatif berkualitas pada debat Pilpres kali ini.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Erik S
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Debat Keempat Pilpres 2024 yang diikuti oleh cawapres bakal membahas tema Energi, Sumber Daya Alam, Sumber Daya Mineral, Pangan, Pajak Karbon, Lingkungan Hidup, Agraria, Masyarakat Adat.
Dosen Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi (FIABIKOM) Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Salvatore Simarmata, menilai isu ini sangat penting bagi publik khususnya bagi pemilih pemula.
Menjelang debat, Salvatore menyoroti masih kurangnya kampanye negatif berkualitas pada debat Pilpres kali ini.
Baca juga: TKN Sebut Anies Banyak Menyerang saat Debat Karena Anggap Prabowo Bukan Siapa-siapa
"Debat kali ini mungkin lebih beradab dari penggunaan diksi, dan mobilisasi pendukung di ruang online, namun dari sisi substansi menurun," ungkap Salvatore melalui keterangan tertulis, Jumat (12/1/2024).
Salvatore mengungkapkan kampanye negatif berkualitas adalah upaya mengkritik kandidat
lawan pada sisi kapasitasnya mulai dari kebijakan, kompetensi, kualitas memimpin, integritas diri, dan keberanian dalam mengambil keputusan untuk memajukan kepentingan publik.
"Tahun 2019, kita masih membahas aspek yang substansial, baik substansi isu ideologis termasuk geopolitik, saat itu orang membicarakan posisi Indonesia dalam konteks Asia," katanya.
Peran aktif Indonesia dalam komitmen pengendalian perubahan iklim di masa mendatang harus menjadi pokok debat keempat.
"Membudayakan retrospective voting dalam pemilu kita menjadi sangat penting. Selain mengedukasi publik dengan argumen kebijakan, masyarakat juga perlu diajak melihat visi misi para kandidat secara jelas, agar tidak terpolarisasi setiap kali pemilu berlangsung," ucap Salvatore.
Sementara itu, Dosen Fakultas Hukum (FH) Unika Atma Jaya Marhaeni Ria Siombo menilai debat bertujuan mendidik pemilih agar dapat mengambil keputusan politik yang paling baik.
Salah satu aspek penting dari kebijakan lingkungan hidup Indonesia adalah pengurangan emisi gas rumah kaca.
Baca juga: Anies Respons Santai Sindiran Hingga Umpatan Dari Prabowo Usai Debat Pilpres 2024
Emisi global yang signifikan, sebagian besar disebabkan oleh deforestasi, degradasi lahan gambut, dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Kandidat Capres dan Cawapres pada Pemilu 2024 diharapkan menyajikan rencana komprehensif untuk melakukan transisi ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan, mendorong praktik kehutanan berkelanjutan, dan membatasi emisi dari industri.
"Pendekatan capres dan cawapres masih terlalu pragmatis, karena melihat demografi pemilih secara tingkat pendidikan masih rendah," ucap Marhaeni.
Marhaeni juga menjelaskan bahwa, pemahaman terhadap isu lingkungan harus terlihat sebagai calon pemimpin negara.
Misalnya pemahaman dan komitmennya terhadap kebijakan transportasi listrik, dan pandangannya terhadap carbon market sebagai salah satu negara yang diperhitungkan dalam pengurangan emisi gas rumah kaca dikancah global.
Di sisi lain, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah, dengan polusi plastik yang menjadi perhatian utama.
Baca juga: Hasto Terima Masukan Kiai Kampung, Sebut Ganjar Mengambil Alih Kepemimpinan Prabowo di Debat Capres
"Pengelolaan limbah masih dilihat sebelah mata, ini juga seharusnya menjadi isu yang diangkat oleh para kandidat pasangan Capres dan Cawapres pada debat nanti,” tambah Marhaeni.
Mengingat isu lingkungan hidup yang bersifat global, pemilu tahun 2024 juga memicu diskusi mengenai peran Indonesia dalam upaya internasional untuk memerangi perubahan iklim.
Kandidat diharapkan untuk mengartikulasikan komitmen mereka terhadap tujuan iklim global, terlibat dalam kemitraan internasional untuk konservasi lingkungan, dan berpartisipasi dalam forum yang mengatasi tantangan lingkungan lintas batas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.