Umbar Janji Manis, Para Capres Disebut Alergi Bahas Utang di Hadapan Pengusaha
Kadin menyoroti tantangan perekonomian dari dalam dan luar negeri yang berpotensi memengaruhi target pertumbuhan perekonomian.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
“Kami selalu mendapatkan kebijakan di daerah yang terkadang berbeda dengan kebijakan pusat," ujar Diana.
Karena itu, diharapkan pemerintah pusat betul-betul memperhatikan kebijakan di daerah.
Ia mencontohkan, pembangunan di DKI Jakarta yang lebih pesat dibandingkan dengan pembangunan di daerah.
"Pembangunan di DKI Jakarta yang mampu membuat pelaku usaha memiliki daya saing global dan talenta unggul juga perlu diimplementasikan pada pembangunan di daerah," tutur Diana.
Ia menyampaikan, dunia usaha di daerah juga dapat turut mendorong pembangunan Visi Indonesia Emas 2045.
Dengan begitu diharapkan juga agar para capres memperhatikan pembangunan kota sebagai penyokong pertumbuhan ekonomi.
"Jadi, visi pembangunan dengan sudut pandang pemerataan di kota dan kabupaten harus digarisbawahi," kata Diana.
Diketahui, Kadin Indonesia berkolaborasi dengan Kadin DKI Jakarta memfasilitasi dialog bersama calon presiden (capres) yang berfokus pada pembahasan Visi Indonesia Emas 2045.
Kadin menyoroti tantangan perekonomian dari dalam dan luar negeri yang berpotensi memengaruhi target pertumbuhan perekonomian, termasuk pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Sehingga visi, misi, maupun program ekonomi yang ditawarkan para capres diharapkan oleh dunia usaha dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan bisnis serta sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045.
1. Anies Baswedan
Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan, menyampaikan visinya untuk membangun ekonomi yang berkualitas, yakni dengan pemerataan dan berkelanjutan.
Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber pada acara Dialog Capres Bersama Kadin Menuju Indonesia Emas 2045 di Djakarta Theater, Kamis (11/1/2024) malam.
"Kita menginginkan ada kesetaraan kesempatan, kesetaraan untuk bisa tumbuh. Pertumbuhan yg diiring pemerataan dan keberlanjutan," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Kenapa harus merata? Karena kita ingin membangun Indonesia. Kenapa harus berkelanjutan? Karena kita ingin Indonesia bisa terus digunakan oleh anak cucu kita," lanjutnya.