Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jaga Suara 2024, Masyarakat Bergerak Kawal Pemilu

Khairunnisa menilai kemunculan berbagai gerakan publik untuk Pemilu 2024 menandakan besarnya harapan publik untuk pemilu yang beretika dan taat asas

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Jaga Suara 2024, Masyarakat Bergerak Kawal Pemilu
Tribunnews/JEPRIMA
Pekerja menyortir dan melipat surat suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024 di gudang logistik KPU Jakarta Timur di kawasan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Jakarta Timur, Rabu (10/1/2024). Sebanyak 260 pekerja menyortir dan melipat surat suara di gudang tersebut, Surat suara yang telah di sortir dan dilipat akan didistribusikan ke 10 kecamatan di Jakarta Timur. KPU Jakarta Timur menargetkan akan menyelesaikan pelipatan 2.436.059 surat suara paling lambat pada 17 Januari 2024. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Jelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, masyarakat tak hanya berperan sebagai pemilih.

Sebelum dan saat penyelenggaraannya nanti, Pemilu bisa diawasi oleh publik.

Hal ini sesuai dengan niat masyarakat agar proses pemilu sesuai dengan prinsip pemilu demokratis.

Atas hal itu, muncul berbagai gerakan untuk melindungi dan mendukung Pemilu berlangsung sesuai aturan.

Beberapa saat lalu, muncul Gerakan Nurani Bangsa (GNB) yang dimotori para tokoh bangsa muncul untuk menyerukan politik beretika.

Di sisi lain, muncul ajakan publik untuk mengawal pemilu lewat aplikasi seperti Jaga Pemilu, Jaga Suara 2024.

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Khairunnisa Nur Agustyati menilai kemunculan berbagai gerakan publik untuk Pemilu 2024 menandakan besarnya harapan publik untuk pemilu yang beretika dan taat asas.

Berita Rekomendasi

"Saya rasa wajar jika banyak inisiatif publik untuk mengawal jalannya proses pemilu. Inisiatif ini muncul karena publik tidak ingin proses pemilu ini berjalan tidak sesuai dengan prinsip pemilu demokratis," terangnya, Jumat (19/1/2024).

Khairunnisa mengungkapkan situasi dan kondisi saat ini juga memicu munculnya gerakan publik untuk pemilu.

Kekecewaan sekaligus harapan menjadi kesadaran bersama untuk bergerak mengawal pemilu.

"Karena menjelang pemilu ini sudah muncul narasi-narasi agar pemilu tidak curang dan menjaga netralitas pemilu. Beberapa pemberitaan di media juga muncul adanya kecurangan-kecurangan," papar dia.

Baca juga: Debat Cawapres 21 Januari 2024, Cak Imin Giliran Pertama Paparkan Visi Misi hingga Format Debat Sama

"Ada juga kekecewaan masyarakat terhadap lambannya penanganan laporan kecurangan di bawaslu. Situasi ini yang memunculkan inisiatif warga," tegas sosok yang akrab disapa Ninis itu.

Di sisi lain, Ninis juga mengungkap bahwa gerakan masyarakat akan menjadi pencegah dari potensi kecurangan pemilu.

"Munculnya inisiatif-inisiatif ini juga menunjukkan bahwa publik juga turut mengawasi, jadi bagi para pihak yang akan curang diingatkan oleh munculnya gerakan-gerakan publik seperti ini," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas