Tak Terlibat Aktif di Pilpres 2024, Ini Alasan Politisi Senior PKB Lukman Edy Netral Sejak 2019
Politisi senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy mengaku bersikap netral di Pemilu 2024.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy mengaku bersikap netral di Pemilu 2024.
Ia mengatakan sudah vakum dengan urusan kepartaian sejak tahun 2019 lalu.
Perihal PKB yang mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024, Lukman menyebut tak terlibat secara aktif.
"Pada periode ini (Pemilu 2024), saya mencoba melihat pemilu pada posisi netral. Saya ingin berkontribusi terhadap berlangsung demokrasi yang baik, melalui pemilu yang jujur, adil, damai dan berteknologi tinggi," kata Lukman di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2024).
Mantan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) ini mengatakan dirinya telah dipercaya menjadi komisaris salah satu perusahaan BUMN pada tahun 2019. Konsekuensi atas amanah tersebut, ia tak lagi partisan dan memilih netral sejak saat itu.
"Saya dipercaya jadi komisaris pada salah satu BUMN pada 2019 lalu, konsekuensinya saya tidak lagi partisan parpol. Jadi saya netral sudah sejak 2019 lalu. Mengenai sikap PKB atau arah dukungan PKB, saya tidak terlibat," katanya.
Ketua Pansus RUU Pemilu 2017 itu pun mendoakan siapapun yang terpilih dapat berkontribusi pada negara.
"Ketiga pasangan capres-cawapres yang sekarang berkontestasi, semua adalah sahabat saya dan saya mendoakan yang terbaik buat semua," ucap Lukman.
Sementara Lukman saat ini mengaku fokus membangun organisasi pemantau pemilu bernama Lembaga Pemantau Pemilu Suara Rakyat (LPP), yang secara resmi telah mendaftarkan diri ke Bawaslu RI.
Ia menyebut organisasi yang dirinya komandoi ini punya sistem aplikasi Hi-Suara dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Sistem tersebut kata Lukman, dihadirkan bukan sebagai pesaing bagi KPU. Melainkan menguatkan sistem yang dipunyai KPU saat ini. Menurutnya sistem tersebut akan membuat hasil pemungutan suara dari KPU lebih memiliki legitimasi.
Baca juga: Lukman Edy: Kita Ingin Masyarakat Mengenal Erick Thohir Lewat Program, Bukan Foto di Baliho
"Untuk hasil tetap dari KPU yang akan tunggu resminya, tapi kita memang bisa lebih cepat dari KPU. Itu nanti juga bisa meng 'compare' hasil dari KPU, karena sistem kita sudah memiliki alat untuk verifikasi data-data itu," pungkas Lukman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.