Sudirman Said Sangkal Pernyataan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye Tanpa Fasilitas Negara
Sudirman Said mengatakan sulit rasanya melepaskan fasilitas negara, sehingga ia menyangkal pernyataan Jokowi soal Presiden boleh kampanye.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Suci BangunDS
Bahkan, Jokowi juga berpandangan seorang presiden memiliki hak untuk ikut berkampanye.
"Hak demokrasi, hak politik setiap orang. Setiap menteri sama saja."
"Presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh. Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara. (Jadi) boleh (presiden kampanye)," ujar Jokowi kepada awak media.
Hal ini tentu membuat munculnya banyak reaksi di masyarakat.
Apalagi, pernyataan itu disampaikan Jokowi di hadapan calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Kala itu, Jokowi bersama Prabowo dan beberapa menteri lainnya tengah menghadiri agenda peresmian pesawat Super Hercules C-130-J baru.
Baca juga: JK Kritik Pernyataan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Sebut Ini Pemilu Paling Buruk
Dukungan Terang Benderang
Menanggapi hal ini, aktivis sekaligus CEO Founder Youth Society, Bryan Pasek Mahararta menilai dukungan Jokowi untuk pasangan Prabowo-Gibran semakin terang benderang.
Padahal sebelumnya, Jokowi menegaskan bahwa dirinya netral di Pilpres 2024.
“Presiden sendiri telah menyatakan netral di tahun 2023. Tapi gelagatnya tidak pernah menunjukkan bahwa beliau netral dan hari ini kita lihat beliau menunjukkan bahwa beliau berpihak,” kata dia saat menjadi narasumber diskusi daring bertajuk "Gelagat Presiden Jokowi di Pilpres 2024: Netral atau Tuna Netral?" pada Rabu (24/1/2024) malam.
Bryan menilai, sikap Jokowi yang semakin hari semakin menunjukan kepentingan kelompoknya.
Dicontohkan Bryan, adanya dugaan rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi (MK) yang diduga kuat sebagai jalan meloloskan Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
“Ya kita lihat keberpihakan Jokowi di Pilpres ini, semakin menunjukan bahwa yang ingin dibangun Jokowi di akhir periodenya yaitu dinasti politik, bukan kesejahteraan sebagaimana dia di awal menjabat,” jelas Bryan.
Sebagian artikel telah tayang di WartaKotaLive.com dengan judul Jokowi Larang Kampanye Pakai Fasilitas Negara, Sudirman Said: Omong Kosong
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Fersianus Waku/Muhammad Zulfikar/Rifqah/Hasanudin Aco)(WartaKotalive.com/Yolanda Putri Dewanti)