Jika Dikasih Jabatan, Ahok Minta Jadi Jaksa Agung atau Menkeu Dibanding jadi Ketua KPK
Ahok berandai-andai jika memang menjabat sebagai Jaksa Agung, dia akan membuat kebijakan dengan mencatat khususnya soal Laporan Harta Kekayaan
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Basuki Tjahja Purnama alias Ahok berkeinginan menjadi Jaksa Agung hingga Menteri Keuangan (Menkeu) jika memang ditawari jabatan.
"Jadi, kalau lu tanya gue mau apa, Bea Cukai nggak bisa. Jadi, cuma dua lah, Jaksa Agung atau Menteri Keuangan lah," kata Ahok dalam acara bertajuk 'Ahok Is Back' di Warunk Wow, Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2024).
Pernyataan itu terucap saat Ahok ditanya oleh musisi Young Lex yang berandai-andai jika mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut diberi amanah untuk menjadi Ketua Komiai Pemberantasan Korupsi (KPK).
Awalnya, Ahok mengatakan dia sangat berkeinginan menjabat sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai untuk mengatasi masalah-masalah industri.
Namun, pada usianya yang memasuki umur 58 tahun, dia mengatakan angan-angan itu tidak akan bisa tercapai karena sudah tak memenuhi syarat.
"Nah, kalau ketua KPK itu kolektif.
Lu kalau mau angkat gue jadi Jaksa Agung dong. Kalau jadi Jaksa Agung apa yang gue lakukan, saya mah enggak malu-malu, gue mah minta, minta ini ya gue minta dong.
Tapi, kan ini berandai-andai, berandai ini mah gampang dong, tinggal ngomong aja," ucapnya.
Ahok berandai-andai jika memang menjabat sebagai Jaksa Agung, dia akan membuat kebijakan dengan mencatat khususnya soal Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Sedangkan, untuk pilihan kedua sebagai Menkeu karena nantinya dia akan bertugas di atas perpajakan dan Bea Cukai seperti keinginan awalnya.
" Kalau Bea Cukai kan dibawah gue kan. Tapi menteri-menteri diperbaiki dong gajinya," jelasnya.
Mundur dari Komut Pertamina
Diketahui, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama alias Komut PT Pertamina (Persero).
Hal tersebut diungkapkan Ahok melalui unggahan akun instagramnya @basukibtp pada Jumat (2/1/2024).
Dalam unggahan itu, Ahok tampak memamerkan sebuah dokumen surat pengunduran diri dari Komut PT Pertamina.
"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," tulis Ahok.
Ahok mengatakan, setelah memutuskan mundur, dirinya akan berkampanye memenangkan pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Gibran Rakabuming Raka.
"Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD," ujarnya.