Pemungutan Suara Susulan Dilakukan di Paniai karena Ada Kontak Senjata
Berdasarkan informasi telah terjadi kontak senjata di kawasan Paniai sehingga ia perlu menjamin keselamatan para penyelenggara pemilu
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI ihwal keamanan masih menjadi masalah pihaknya dalam melakukan pengawasan di beberapa wilayah di Papua.
Sebagaimana diketahui bakal dilakukan pemilu susulan di tempat pemungutan suara (TPS) yang beberapa di antaranya berlokasi di Paniai dan Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
”Ini disebut daya paksa dalam hukum. Kita inginnya 14 Februari, tapi karena terjadi seperti ini tidak bisa dihindari,” kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dalam jumpa pers di kantornya, Kamis (15/2/2024).
Ia mengatakan kawasan Paniai dan Puncak Jaya merupakan daerah rawan.
Baca juga: Polri Klaim Proses Pemungutan Suara Pemilu di Seluruh Indonesia Berjalan Aman
Berdasarkan informasi yang ia terima bahkan telah terjadi kontak senjata di kawasan Paniai sehingga ia perlu menjamin keselamatan para penyelenggara pemilu.
“Ini masalah keamanan, kalau kami menerima laporan sudah tembak-menembak di Paniai. Jadi kami juga perlu menjamin keselamatan teman-teman penyelenggara,” ujarnya.
“Bukan hanya pengawas tapi juga KPPS untuk diselamatkan oleh pihak keamanan,” Bagja menambahkan.
Sejauh ini Bawaslu sendiri telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk kendali keamanan di dua wilayah tersebut.
“Pada saat ini kami sedang berkoordinasi dengan pihak mabes polri untuk kendali terhadap Paniai dan Puncak Jaya,” jelasnya.
”Kalau Puncak, lebih rawan lagi dari Paniai. Makanya ada 400 kalau tidak salah itu. Dan kejadiannya sudah ada korban luka. Semoga tidak ada korban jiwa untuk Puncak,” kata Bagja.