Gerindra Jember Laporkan PAN ke Bawaslu Terkait Dugaan Penggelembungan Suara
Gerindra melaporkan PAN ke Bawaslu terkait dugaan penggelembungan suara di 13 kecamatan di Jember
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Jember melaporkan Partai Amanat Nasional (PAN) ke Bawaslu, Kamis (29/2/2024).
Gerindra melaporkan PAN terkait dugaan penggelembungan suara di 13 kecamatan di Jember, Jawa Timur. Gerindra menuding, kecurangan itu dilakukan caleg dari PAN untuk DPR RI Dapil Jember-Lumajang.
Baca juga: Rommy Nyatakan PPP Solid Dukung Hak Angket Kecurangan Pemilu
Ketua DPC Partai Gerindra Jember, Ahmad Halim mengatakan, terdapat penggelembungan suara partai nomor urut 12 saat rekapitulasi suara tingkat Panita Penyelenggara Kecamatan (PPK) di Jember.
"Yang ditemukan oleh tim internal Gerindra Jember, adanya ketidakcocokan rekap C hasil salinan, Sirekap serta D-1 PPK Sumberbaru, yang sangat terstruktur, masif dan sistematis," kata Halim, Kamis (29/2/2024)
Menurutnya, hal itu membuat Partai Gerindra tidak percaya dengan hasil rekapitulasi tingkat PPK. Karena penggelembungan suara tersebut ditemukan di 13 kecamatan di Jember.
"Berdasarkan temuan kami, kecurangan itu ada di Kecamatan Sumberbaru, Silo, Wuluhan, Ambulu,Balung,,Umbulsari, Jenggawah, Rambipuji, mumbulsari, Ajung, Mayang, Jombang dan Tanggul," kata Halim.
Halim mengaku, kecurangan tersebut sangat merugikan Partai Gerindra karena membuat Pemilu tidak berjalan dengan tidak jujur dan adil.
"Kami menuntut (Bawaslu) mengusut tuntas dugaan kecurangan dan pelanggaran pidana pemilu, jika ditemukan pelanggaran pemilu," ucapnya.
Selain itu, Halim meminta Bawaslu mengeluarkan rekomendasi agar dilakukan perhitungan ulang, terhadap partai nomor urut 12 di 13 kecamatan itu.
Baca juga: Airlangga Hartarto Tegaskan Golkar Tolak Wacana Hak Angket soal Kecurangan Pemilu 2024
"Dengan melihat C Plano, C Hasil Salinan dan D Hasil khusus perolehan suara partai nomor urut 12 yaitu PAN," ujarnya.
Pernyataan Bawaslu
Menanggapi hal ini, Komisioner Bawaslu Jember Divisi Penanganan Pelanggaran, data dan Informasi (Datin), Devi Aulia Rahim bahwa laporan itu akan ditindaklanjuti.
"Karena laporan ini dilakukan saat proses rekap tingkat Kabupaten, maka kami tindaklanjuti dalam forum, melalui pemeriksaan administrasi cepat," ujar Devi.
Devi mengungkapkan, laporan dugaan kecurangan tersebut ditujukan kepada caleg untuk DPR RI dari PAN.
"Yang jadi fokus utama, penanganan masih pelanggaran administrasi terkait penggelembungan suara caleg PAN nomor urut 01," jelasnya.
Baca juga: Ketua Partai Demokrat Bojonegoro Lapor ke Bawaslu Terkait Penggelembungan Suara
Sementara Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Jember, Alfian Zuhdi Pratama menyatakan, isu dan tuduhan tentang dugaan pelanggaran itu, jelas sangat berlebihan.
"Karena faktanya adalah kerja-kerja politik oleh seluruh elemen dalam PAN selama ini, senantiasa dijalankan dengan prinsip mematuhi aturan dan penuh rasa hormat terhadap partai politik lain sesama peserta Pemilu. Kharakter PAN yang demikian dibuktikan dengan tidak ada satu pun pelanggaran yang dilakukan selama masa kampanye hingga tahap pemungutan dan penghitungan suara," jelas Alfian.
Alfian menilai, laporan Partai Gerindra kepada Bawaslu Jember yang menuduh PAN melakukan kecurangan adalah bagian dari dinamika politik.
"Hal itu hanya bagian dari dinamika politik yang terjadi di Pemilu 2024. Di mana dalam hal ini PAN dan Gerindra sama-sama berpeluang memperebutkan kursi di DPR RI. Kami tetap menghormati apa yang menjadi langkah Gerindra dalam laporan tersebut," katanya.
Namun, Alfian menyayangkan adanya pencatutan nama Ketua PAN Jember, Abdus Salam yang memang jadi Caleg DPR RI Dapil Jawa Timur IV Pemilu 2024.
Baca juga: Gaduh Hitung Suara Salah Sistem, Penggelembungan Suara Bisa Untungkan Satu Paslon
"Yang dalam posisi menconkan diri langsung begitu saja dituduh. Menuduh boleh saja, tetapi kami pun tidak akan merespons berlebihan. Karena bagaimanapun PAN dan Gerindra adalah partai yang mempunyai tujuan sama dalam Koalisi Indonesia Maju untuk memenangkan Capres-cawapres Prabowo - Gibran," urai Alfian.
Alfian hanya ingin setelah berjuang bersama untuk memenangkan Prabowo-Gibran, kedua Parpol ini bisa tetap saling bersinergi.
"Bukan saling menjatuhkan dengan tuduhan yang berlebihan tersebut. Apabila nantinya Bawaslu dan KPU menyetujui penghitungan ulang, kami berharap, supaya lebih jujur dan adil membuktikan hasil Pemilu, serta perhitungan ulang untuk semua partai tanpa terkecuali," tandasnya. Penulis: Imam Nahwawi
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Bentrok Sesama Koalisi, Partai Prabowo Laporkan PAN Atas Penggelembungan Suara di 13 Kecamatan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.